HM Samporna Gelar Rangkaian After School Program

Selasa, 07 Maret 2017 - 22:01 WIB
HM Samporna Gelar Rangkaian After School Program
HM Samporna Gelar Rangkaian After School Program
A A A
JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui payung program CSR 'Sampoerna untuk Indonesia (SUI)', bekerja sama dengan Social Transformation and Public Awareness (STAPA) Center menggelar kegiatan After School Program (ASP).

Bertema "Pendidikan Keterampilan Hidup Bagi Siswa Sekolah Dasar Dalam Upaya Pencegahan Pekerja Anak di Pertanian Tembakau" sebagai komitmennya dalam pencegahan pekerja anak di kawasan pertanian tembakau.

Program ini untuk meningkatkan kesadaran siswa, guru dan orang tua mengenai pekerja anak dengan memperkenalkan hak-hak dasar anak. Rangkaian kegiatan ASP dilaksanakan di 22 SD yang tersebar di Kabupaten Klaten, Lumajang, Jember dan Rembang dan telah menjangkau lebih dari 5.000 siswa.

"Program ini salah satu wujud komitmen Sampoerna dalam mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anak di lingkungan pertanian tembakau," ujar Head of Stakeholder, Regional Relations & CSR Sampoerna Ervin Pakpahan dalam rilisnya, Selasa (7/3/2017).

Ervin berharap kegiatan ini dapat memperoleh dukungan dari para pemangku kepentingan. Kegiatan ini butuh dukungan dari berbagai pihak termasuk orang tua, guru dan pemerintah.

"Karena kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi para siswa melalui berbagai kegiatan kreatif di pascajam sekolah," ujar dia.

Dalam program ASP, para siswa diberikan pendidikan, motivasi dan keterampilan sehingga menjauhkan mereka dari kegiatan yang tidak sesuai bagi anak-anak. Kegiatan ini sejalan dengan Keputusan Presiden Nomor 59 tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BPTA) dan UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.

Dalam kelas keterampilan non-akademik tersebut, selain diberikan informasi mendalam mengenai hak dasar anak dan jenis-jenis pekerjaan terburuk anak dan risikonya, para siswa juga diperkenalkan ilmu tentang pertanian organik, pengolahan daur ulang sampah, mengenal lagu dan tarian tradisional serta keterampilan membuat puisi dan cerita.

Dalam puncak rangkaian kegiatan ASP, Sampoerna melaksanakan dua kegiatan lainnya guna menampilkan kemampuan dan karya siswa yaitu Family Week-end Challenge (FWC) dan Student Creativity Exhibition (SCE).

"Kegiatan Family Week-end Challenge untuk menjaga hubungan dan interaksi diantara orangtua, siswa dan guru. Interaksi ini dibutuhkan untuk memahami situasi pekerja anak," kata Direktur STAPA Center Zainul Faizin.

Di puncak kegiatan ASP Jember pada akhir Februari, kegiatan SCE yang berbentuk acara Gebyar Seni dan Pameran Karya Siswa dilaksanakan 8 SD. Pembukaan acara dilakukan oleh Wakil Bupati Jember dan dihadiri 200 orang yang terdiri dari perwakilan dari Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Perkebunan.

Termasuk Badan Lingkungan Hidup, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan Pemerintah Desa, Perwakilan dari Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kecamatan Mayang dan Kalisat, orangtua siswa, dan organisasi masyarakat yang mempunyai kepedulian pada isu anak di Kabupaten Jember.

"Saya terkesan dengan kegiatan After School Program yang dilaksanakan STAPA Center yang bekerja sama dengan Sampoerna," kata dia.

Kegiatan terpadu ini sangat produktif dan dibutuhkan semua pihak mulai orangtua, para pendidik dan anak-anak, terutama dalam kaitan permasalahan pekerja anak. Kegiatan ASP juga memperkenalkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anak.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5309 seconds (0.1#10.140)