Wall Street Tertunduk Menunggu Kebijakan Moneter

Rabu, 08 Maret 2017 - 09:51 WIB
Wall Street Tertunduk Menunggu Kebijakan Moneter
Wall Street Tertunduk Menunggu Kebijakan Moneter
A A A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup lebih rendah pada Selasa waktu AS, karena investor menimbang prospek kebijakan moneter dan keinginan parlemen dari Partai Republik untuk menghapus Obamacare.

"Pasar sedang wait and see, itulah sebabnya pasar tidak melakukan apa-apa," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di First Standard Financial, seperti dikutip CNBC, Rabu (8/3/2017).

Alhasil indeks Dow Jones kembali melanjutkan pelemahan sejak Senin, dengan turun 29,58 poin atau 0,14% menjadi 20.924,76, dengan saham Chevron memberi kontribusi kerugian paling besar.

Indeks S & P 500 turun 6,92 poin atau 0,29% berakhir pada level 2.368,39, disebabkan anjloknya saham energi terkemuka. Dan indeks Nasdaq turun 15,25 poin atau 0,26% ditutup pada 5.833,93.

Selain faktor pasar menunggu kebijakan The Fed, masalah proposal keseharan pengganti Obamacare juga menjadi perhatian. Karena asuransi kesehatan menjadi hal wajib yang harus diberikan kepada warga Amerika Serikat. Permasalahannya adalah soal apakah ada perubahan soal premi dan denda.

Ketua DPR AS Paul Ryan dalam pernyataannya selama ini dalam Obamacare, biaya premi meroket begitu pula dengan denda, serta berkurangnya pilihan warga dalam melakukan pemeriksaan kesehatan, melenceng dari janji tujuh tahun lalu.

Dan investor sedang menunggu apakah proposal kesehatan dari Donald Trump bisa memperbaiki Obamacare. "Investor sedang menunggu perawatan kesehatan dari Trump apakah memberi perubahan dari sebelumnya," ujar Mike Bailey, direktur penelitian di FBB Capital Partners.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7846 seconds (0.1#10.140)