Rupiah Ditutup Fluktuatif Karena Pasar Menunggu The Fed
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan Rabu (8/3), kembali tertahan. Rupiah di indeks Bloomberg, ditutup datar di level Rp13.350 per USD.
Awal perdagangan, mata uang NKRI dibuka naik 13 poin atau 0,10% ke level 13.337 per USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.328-Rp13.357 per USD.
Sementara di data Yahoo Finance, hari ini, rupiah ditutup terjerembab 20 poin atau 0,14% ke level Rp13.364 per USD. Pagi hari, rupiah dibuka naik 10 poin atau 0,07% ke posisi Rp13.334 per USD. Sepanjang Rabu ini, rupiah bergerak di level Rp13.312-Rp13.369 per USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Rabu (8/3/2017), rupiah berakhir di posisi Rp13.355 per USD, terdepresiasi 12 poin dari awal perdagangan yaitu Rp13.343 per USD.
Rupiah melemah saat pasar sedang menunggu data tenaga kerja AS yang bisa membayangi keputusan Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga dalam pekan depan. Sikap investor yang menunggu laporan data pekerjaan AS pada Jumat besok, juga membuat indeks USD lebih rendah.
Mengutip Reuters, Rabu (8/3), indeks USD terhadap rival mata uang utama beringsut 0,1% menjadi 101,740. Hal ini membuat Euro naik 0,1% menjadi USD1,0561 EUR, dan poundsterling Inggris menyikut naik 0,1% menjadi USD1,2210 GBP. Dolar pun turun 0,3% terhadap yen menjadi ¥113,650.
Pekan lalu, indeks USD sempat mencapai tertinggi dalam dua bulan setelah pejabat The Fed menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Maret ini. Namun greenback sekarang duduk dalam kisaran sempit karena kehati-hatian The Fed untuk menaikkan suku bunga.
"Dolar terbalik karena pasar telah hampir sepenuhnya siap menghadapi kenaikan suku bunga bulan Maret. Dan fokus sekarang beralih kepada The Fed akan berapa kali mengetatkan kebijakan sepanjang tahun ini," ujar Junichi Ishikawa, analis valas senior di IG Securities di Tokyo.
Awal perdagangan, mata uang NKRI dibuka naik 13 poin atau 0,10% ke level 13.337 per USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.328-Rp13.357 per USD.
Sementara di data Yahoo Finance, hari ini, rupiah ditutup terjerembab 20 poin atau 0,14% ke level Rp13.364 per USD. Pagi hari, rupiah dibuka naik 10 poin atau 0,07% ke posisi Rp13.334 per USD. Sepanjang Rabu ini, rupiah bergerak di level Rp13.312-Rp13.369 per USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Rabu (8/3/2017), rupiah berakhir di posisi Rp13.355 per USD, terdepresiasi 12 poin dari awal perdagangan yaitu Rp13.343 per USD.
Rupiah melemah saat pasar sedang menunggu data tenaga kerja AS yang bisa membayangi keputusan Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga dalam pekan depan. Sikap investor yang menunggu laporan data pekerjaan AS pada Jumat besok, juga membuat indeks USD lebih rendah.
Mengutip Reuters, Rabu (8/3), indeks USD terhadap rival mata uang utama beringsut 0,1% menjadi 101,740. Hal ini membuat Euro naik 0,1% menjadi USD1,0561 EUR, dan poundsterling Inggris menyikut naik 0,1% menjadi USD1,2210 GBP. Dolar pun turun 0,3% terhadap yen menjadi ¥113,650.
Pekan lalu, indeks USD sempat mencapai tertinggi dalam dua bulan setelah pejabat The Fed menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Maret ini. Namun greenback sekarang duduk dalam kisaran sempit karena kehati-hatian The Fed untuk menaikkan suku bunga.
"Dolar terbalik karena pasar telah hampir sepenuhnya siap menghadapi kenaikan suku bunga bulan Maret. Dan fokus sekarang beralih kepada The Fed akan berapa kali mengetatkan kebijakan sepanjang tahun ini," ujar Junichi Ishikawa, analis valas senior di IG Securities di Tokyo.
(ven)