Jumlah Kekayaan Miliarder di India Berkurang Jadi Rp1.993 Triliun
A
A
A
NEW DELHI - Demonitisasi yang dilakukan Perdana Menteri India Narenda Modi pada 8 November 2016, dengan menarik 86% uang beredar dalam rangka melawan korupsi, telah menyurutkan jumlah miliarder di Negeri Anak Benua.
Melansir dari Bloomberg, Jumat (10/3/2017), demonitisasi membuat India mendegradasi 11 pengusaha dari daftar miliarder pada 2016. Lembaga yang rajin menyusun klasemen orang-orang kaya, Hurun Rich Global menyatakan India turun satu tingkat menjadi nomor 4 sebagai negara dengan jumlah miliarder terbanyak.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, 18 orang super kaya di India terlempar dari klub elit miliarder, dengan kata lain jumlah miliarder di India turun 1,5%. Disaat India kehilangan orang super kaya, Hurun Rich Global menyebut ada penambahan 69 miliarder baru di dunia pada tahun kemarin.
“Dunia saat ini memiliki 5.000 miliarder, dan setiap satu orang keluar maka satu orang lagi akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan,” ujar Ketua dan Kepala Peneliti Hurun Rupert Hoogewerf.
Dan menurut Rupert, perubahan dalam daftar miliarder pada tahun lalu dipicu antara lain oleh dolar AS yang semakin kuat bersamaan dengan keuntungan di pasar saham, Brexit, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, lonjakan nilai properti di China dan demonitisasi di India.
Demonitisasi yang dilakukan oleh PM Modi dinilai telah memukul permintaan ekonomi di India, yang sejatinya salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia.
Hanya saja, dari data Bloomberg Billionaires Index, meski jumlah miliarder di India berkurang 18 orang, tetapi kekayaan gabungan klub elit di India pada tahun lalu mencapai USD149 miliar atau setara Rp1.993 triliun (estimasi kurs Rp13.378/USD). Jumlah ini turun sedikit dari posisi tahun 2015 dengan kekayaan gabungan USD151 miliar ekuivalen Rp2.020 triliun.
Adapun pemuncak klasemen miliarder di India dipimpin oleh Mukesh Dhirubhai Ambani, dengan kekayaan bersih pada 2017 mencapai USD4,5 miliar atau Rp60,2 triliun. Tahun lalu, Mukesh mengantongi tambahan uang USD1,1 miliar alias Rp14,7 triliun.
Mukesh, 59 tahun, adalah pemilik dari Reliance Industries Limited (RIL), yang bidang usahanya meliputi penyulingan minyak, petrokimia, dan sektor migas.
Melansir dari Bloomberg, Jumat (10/3/2017), demonitisasi membuat India mendegradasi 11 pengusaha dari daftar miliarder pada 2016. Lembaga yang rajin menyusun klasemen orang-orang kaya, Hurun Rich Global menyatakan India turun satu tingkat menjadi nomor 4 sebagai negara dengan jumlah miliarder terbanyak.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, 18 orang super kaya di India terlempar dari klub elit miliarder, dengan kata lain jumlah miliarder di India turun 1,5%. Disaat India kehilangan orang super kaya, Hurun Rich Global menyebut ada penambahan 69 miliarder baru di dunia pada tahun kemarin.
“Dunia saat ini memiliki 5.000 miliarder, dan setiap satu orang keluar maka satu orang lagi akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan,” ujar Ketua dan Kepala Peneliti Hurun Rupert Hoogewerf.
Dan menurut Rupert, perubahan dalam daftar miliarder pada tahun lalu dipicu antara lain oleh dolar AS yang semakin kuat bersamaan dengan keuntungan di pasar saham, Brexit, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, lonjakan nilai properti di China dan demonitisasi di India.
Demonitisasi yang dilakukan oleh PM Modi dinilai telah memukul permintaan ekonomi di India, yang sejatinya salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia.
Hanya saja, dari data Bloomberg Billionaires Index, meski jumlah miliarder di India berkurang 18 orang, tetapi kekayaan gabungan klub elit di India pada tahun lalu mencapai USD149 miliar atau setara Rp1.993 triliun (estimasi kurs Rp13.378/USD). Jumlah ini turun sedikit dari posisi tahun 2015 dengan kekayaan gabungan USD151 miliar ekuivalen Rp2.020 triliun.
Adapun pemuncak klasemen miliarder di India dipimpin oleh Mukesh Dhirubhai Ambani, dengan kekayaan bersih pada 2017 mencapai USD4,5 miliar atau Rp60,2 triliun. Tahun lalu, Mukesh mengantongi tambahan uang USD1,1 miliar alias Rp14,7 triliun.
Mukesh, 59 tahun, adalah pemilik dari Reliance Industries Limited (RIL), yang bidang usahanya meliputi penyulingan minyak, petrokimia, dan sektor migas.
(ven)