Pupuk Indonesia Kembangkan Rice Center di Indramayu
A
A
A
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) mengembangkan Rice Center di Kabupaten Indramayu, Jabar. Ini kontribusi perseroan terhadap Program Ketahanan Pangan Nasional yang dicanangkan pemerintah.
Rice Center merupakan pusat pengelolaan dan pengolahan gabah menjadi beras dan bahan turunannya dalam satu rangkaian peralatan modern yang terintegrasi. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, pengembangan Rice Center ini salah satu upaya perseroan membantu meningkatkan taraf hidup petani di Indramayu.
"Indramayu sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat. Dengan lahan persawahan yang terluas, Indramayu merupakan lokasi ideal sebagai pembangunan awal Rice Center," ujar dia dalam rilisnya, Jakarta, Minggu (12/3/2017).
Manurutnya, Rice Center bisa dimanfaatkan petani untuk mendapatkan bimbingan teknis dan jaminan pembelian hasil panen. Selain itu kehadiran Rice Center diyakini turut berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kerja sama dengan Pemda.
Proyek ini terdiri dari tiga bagian besar, yaitu depo pertanian, budidaya padi dan rice milling unit. Depo pertanian berfungsi memberikan input pertanian melalui sinergi BUMN yaitu penyediaan pupuk, benih serta memberikan konsultasi teknis budidaya bagi petani.
Melalui budidaya padi, dengan memanfaatkan lahan milik petani di area sekitar Rice Center, petani akan mendapatkan bimbingan untuk menekan biaya dan mengurangi kehilangan hasil panen.
Sementara Rice Milling Unit, berperan sebagai offtaker dari hasil gabah petani. "Dengan menggunakan teknologi modern, gabah dan beras diolah menjadi produk beras berkualitas, baik itu jenis medium maupun premium yang banyak dicari masyarakat," jelas Aas.
Rencananya, Pupuk Indonesia membangun Rice Milling Unit berkapasitas empat ton beras per jam, yang ditunjang Depo Pertanian dan Gudang. Ke depan kapasitas Rice Milling Unit akan ditingkatkan menjadi 12 ton beras per jam dan diikuti dengan pembangunan Silo dan perluasan kapasitas gudang.
"Saat ini, kami telah melaksanakan demonstration farm sebagai lahan percontohan, serta telah melakukan penyiapan lahan untuk pemancangan perdana Rice Center di Indramayu," kata Aas.
Dia menegaskan, melalui pengembangan cluster pangan di Indramayu pada akhir pekan lalu, Pupuk Indonesia turut mendukung terbentuknya sinergi BUMN, guna menggerakan perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan petani.
Dalam kegiatan yang dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno itu, Pupuk Indonesia memberikan bantuan senilau Rp650 juta berupa elektrifikasi rumah tangga yang belum teraliri listrik, sebanyak 100 rumah di Desa Totoran Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu dan membangun 50 Mandi Cuci Kakus (MCK) di Kecamatan Kandang Haur dan Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu.
Rice Center merupakan pusat pengelolaan dan pengolahan gabah menjadi beras dan bahan turunannya dalam satu rangkaian peralatan modern yang terintegrasi. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, pengembangan Rice Center ini salah satu upaya perseroan membantu meningkatkan taraf hidup petani di Indramayu.
"Indramayu sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Barat. Dengan lahan persawahan yang terluas, Indramayu merupakan lokasi ideal sebagai pembangunan awal Rice Center," ujar dia dalam rilisnya, Jakarta, Minggu (12/3/2017).
Manurutnya, Rice Center bisa dimanfaatkan petani untuk mendapatkan bimbingan teknis dan jaminan pembelian hasil panen. Selain itu kehadiran Rice Center diyakini turut berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kerja sama dengan Pemda.
Proyek ini terdiri dari tiga bagian besar, yaitu depo pertanian, budidaya padi dan rice milling unit. Depo pertanian berfungsi memberikan input pertanian melalui sinergi BUMN yaitu penyediaan pupuk, benih serta memberikan konsultasi teknis budidaya bagi petani.
Melalui budidaya padi, dengan memanfaatkan lahan milik petani di area sekitar Rice Center, petani akan mendapatkan bimbingan untuk menekan biaya dan mengurangi kehilangan hasil panen.
Sementara Rice Milling Unit, berperan sebagai offtaker dari hasil gabah petani. "Dengan menggunakan teknologi modern, gabah dan beras diolah menjadi produk beras berkualitas, baik itu jenis medium maupun premium yang banyak dicari masyarakat," jelas Aas.
Rencananya, Pupuk Indonesia membangun Rice Milling Unit berkapasitas empat ton beras per jam, yang ditunjang Depo Pertanian dan Gudang. Ke depan kapasitas Rice Milling Unit akan ditingkatkan menjadi 12 ton beras per jam dan diikuti dengan pembangunan Silo dan perluasan kapasitas gudang.
"Saat ini, kami telah melaksanakan demonstration farm sebagai lahan percontohan, serta telah melakukan penyiapan lahan untuk pemancangan perdana Rice Center di Indramayu," kata Aas.
Dia menegaskan, melalui pengembangan cluster pangan di Indramayu pada akhir pekan lalu, Pupuk Indonesia turut mendukung terbentuknya sinergi BUMN, guna menggerakan perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan petani.
Dalam kegiatan yang dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno itu, Pupuk Indonesia memberikan bantuan senilau Rp650 juta berupa elektrifikasi rumah tangga yang belum teraliri listrik, sebanyak 100 rumah di Desa Totoran Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu dan membangun 50 Mandi Cuci Kakus (MCK) di Kecamatan Kandang Haur dan Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu.
(izz)