Agus Marto: Seleksi DK OJK Terbuka dan Transparan
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, banyak hal sulit yang ditemui Panitia Seleksi (Pansel) Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK). Tak hanya itu, proses seleksi diakuinya sungguh sangat menguras waktu, tenaga dan pikiran tim pansel.
Banyak hal yang cukup kritikal dihadapi oleh Tim Pansel dalam proses seleksi di tahap kedua dan keempat, yang ternyata diakui Agus sangat sulit.
"Kami merasakan sangat sulit. Dan betul-betul banyak sekali waktu, pikiran dan tenaga yang dikeluarkan. Kami melihat banyak yang cukup kritikal ketika masuk di tahap 2, 3, dan 4. Lebih spesifik di tahap 2 dan 4. Karena kami betul-betul melihat rekam jejak dan masukan dari lembaga-lembaga yang punya otoritas, juga masukan dari masyarakat dan penilaian dari makalah," kata dia di Kemenkeu, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Pembahasan-pembahasan yang dilakukan pun dilakukan dengan sangat terbuka, dan transparan diantara anggota, sehingga dibutuhkan waktu yang banyak untuk membahas detail-detail yang ada dalam peserta calon.
"Karena kalau tidak terbuka dan transparan, tidak mungkin kami menggelar rapat sampai pukul 4.30 WIB dan kemarin ketika wawancara 3 hari berturut-turut dari pagi jam 9 sampai jam 23.00," jelas dia.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Tugas Berat Pansel Calon DK OJK
Dalam diskusi terbuka yang juga merupakan bagian dari wawancara tahap akhir, tim pansel memberi perhatian kepada rekam jejak dan integritas calon. Agus menerangkan bahwa tidak ada yang dominan dalam mengambil keputusan karena semua berpartisiapsi aktif.
"Proses tahap 1-4 dapat kami sampaikan, ada perbedaan pendapat tapi kami selesaikan secara aklamasi. Tidak ada dissenting opinion sampai ketemu 21 nama tersebut," tutupnya.
Banyak hal yang cukup kritikal dihadapi oleh Tim Pansel dalam proses seleksi di tahap kedua dan keempat, yang ternyata diakui Agus sangat sulit.
"Kami merasakan sangat sulit. Dan betul-betul banyak sekali waktu, pikiran dan tenaga yang dikeluarkan. Kami melihat banyak yang cukup kritikal ketika masuk di tahap 2, 3, dan 4. Lebih spesifik di tahap 2 dan 4. Karena kami betul-betul melihat rekam jejak dan masukan dari lembaga-lembaga yang punya otoritas, juga masukan dari masyarakat dan penilaian dari makalah," kata dia di Kemenkeu, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Pembahasan-pembahasan yang dilakukan pun dilakukan dengan sangat terbuka, dan transparan diantara anggota, sehingga dibutuhkan waktu yang banyak untuk membahas detail-detail yang ada dalam peserta calon.
"Karena kalau tidak terbuka dan transparan, tidak mungkin kami menggelar rapat sampai pukul 4.30 WIB dan kemarin ketika wawancara 3 hari berturut-turut dari pagi jam 9 sampai jam 23.00," jelas dia.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Tugas Berat Pansel Calon DK OJK
Dalam diskusi terbuka yang juga merupakan bagian dari wawancara tahap akhir, tim pansel memberi perhatian kepada rekam jejak dan integritas calon. Agus menerangkan bahwa tidak ada yang dominan dalam mengambil keputusan karena semua berpartisiapsi aktif.
"Proses tahap 1-4 dapat kami sampaikan, ada perbedaan pendapat tapi kami selesaikan secara aklamasi. Tidak ada dissenting opinion sampai ketemu 21 nama tersebut," tutupnya.
(ven)