Sun Life Pacu Penetrasi Asuransi Syariah di Solo

Kamis, 23 Maret 2017 - 17:14 WIB
Sun Life Pacu Penetrasi Asuransi Syariah di Solo
Sun Life Pacu Penetrasi Asuransi Syariah di Solo
A A A
SOLO - PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) membidik Kota Solo dan sekitarnya dalam penetrasi produk asuransi syariah. Aktivitas bisnis yang tinggi mendorong masyarakat menjadi pasar potensial.

Chief Agency Officer Syariah Sun Life Norman Nugraha mengatakan, wilayah eks Karisidenan Surakarta menjadi kota perdagangan terpenting di Jawa Tengah. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 6.12 juta jiwa, memiliki aktivitas bisnis tinggi yang selama ini berperan menggerakkan roda perekonomian.

"Sehingga menjadi pasar potensial untuk pengembangan asuransi syariah," kata Norman di sela sela seminar edukatif bertema sejahtera bersama asuransi syariah di Kota Solo, Kamis (23/3/2017).

Di sisi lain, di Solo 70% penduduknya adalah usia produktif. Sehingga, Kota Bengawan menjadi wilayah yang tepat untuk merekrut agen syariah modern syariah insurance expert (MSIE).

Sebagai upaya pemahaman komprehensif mengenai produk, nilai-nilai, dan manfaat bisnis asuransi syariah, pihaknya berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat. Termasuk juga memperkuat keberadaan agen syariah Sun Life sebagai MSIE yang siap mendukung peningkatan literasi masyarakat.

Di Solo, lebih dari 70% penduduknya berada di usia produktif. Sehingga menjadi kota yang tepat untuk merekrut agen syariah MSIE.

"Kami yakin nilai-nilai bisnis yang ditawarkan asuransi syariah seperti adil, transparan, dan universal dapat diterima masyarakat," ujar dia.

Berdasarkan data statistik 2014, penduduk di Jawa Tengah mencapai 33,75 juta jiwa. Sebagai kota perdagangan yang penting, Solo memiliki peran signifikan sebagai penghubung peningkatan penetrasi Sun Life di Jawa Tengah.

Diungkapkannya, salah satu faktor yang memengaruhi masih rendahnya pangsa pasar asuransi syariah adalah rendahnya literasi dan keyakinan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan.

Indeks literasi asuransi sesuai survei nasional dan inklusi keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2016 hanya mencapa 15,76%. Artinya, dari 100 orang di Indonesia hanya 15 orang yang mengenal lembaga jasa keuangan asuransi.

Ketua Umum Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Solo Wisnu Untoro menyebut bahwa Kota Solo dapat menjadi katalisator bagi industri asuransi syariah di Jateng.

Pihaknya mengapresiasi langkah Sun Life yang serius dalam mengembangkan industri asuransi syariah di Indonesia, termasuk Solo. "Dengan ruang tumbuh yang masih besar, saya optimistis sektor asuransi syariah dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan secara nasional," terang Wisnu.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5666 seconds (0.1#10.140)