Retaj Group Qatar Akan Bangun Hotel Syariah di Lombok
A
A
A
JAKARTA - Retaj Group, perusahaan swasta asal Qatar yang bergerak di sektor properti dan perhotelan, berminat membangun hotel syariah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut terungkap ketika Wakil Ketua DPR Agus Hermanto melakukan pertemuan dengan Vice Chairman dan Managing Director Retaj Group Mohammed Bin Johar Said Al Mohammed beserta anggota Retaj Group Management.
Johar menyampaikan rencana Retaj Group melakukan investasi dan meminta saran dari DPR dalam rangka ekspansi investasi di Indonesia. Agus menyambut baik rencana investasi Retaj Group. Ia menyampaikan potensi ekonomi Indonesia yang menduduki peringkat ke-16 di dunia.
"Melihat potensi Indonesia dengan 250 juta penduduk dan pesatnya peningkatan jumlah kelas menengah juga bagian dari pasar bagi 600 juta yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN," ungkap Agus dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (24/3/2017).
Selain itu, Agus memaparkan pula kebijakan pemerintah yang memberlakukan pelayanan izin satu pintu dan menjamin adanya kepastian hukum dan kesiapan infrastruktur guna memudahkan investasi asing masuk ke Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyambut baik upaya investasi Retaj Group, khususnya menjelang rencana kunjungan Emir Qatar ke Indonesia pada akhir tahun 2017. Mantan anggota DPR ini memaparkan pula bahwa Qatar aktif dalam melakukan investasi yang mencakup berbagai sektor antara lain telekomunikasi, bank, pertambangan dan pembangkit listrik.
Ia menambahkan BUMN Qatar, Nebras Power telah membeli saham PT Paiton Energy senilai USD1,3 miliar pada akhir Desember 2016 lalu. Selain itu, Nebras Power juga akan membangun pembangkit listrik di Belawan, Sumatra Utara senilai USD 750 juta.
Dubes Basri menyampaikan pula prediksi Global Konsultasi McKinsey, ekonomi Indonesia akan meningkat hingga USD1,8 triliun pada 2030. Anggota DPR, Muklisin menyampaikan agar Indonesia memanfaatkan potensi Qatar. "Sebagai negara kaya, potensi Qatar harus dimaksimalkan untuk investasi," ujar politikus asal PPP ini.
Menurut Chief Executive Officer Retaj, Hassan Ahdab, potensi hotel Retaj sangat menguntungkan. Tingkat huniannya hampir 100%. Retaj Group sendiri mengoperasikan 10 hotel di Qatar, Turki, Komoros, dan Arab Saudi.
Perusahaan yang dibangun di Doha pada 2004 ini, mengoperasikan hotel berdasarkan ajaran Islam, yakni melarang minuman beralkohol dan merokok di hotel-hotel mereka. Retaj Group mengklaim hotel-hotelnya sebagai hotel islami.
Johar menyampaikan rencana Retaj Group melakukan investasi dan meminta saran dari DPR dalam rangka ekspansi investasi di Indonesia. Agus menyambut baik rencana investasi Retaj Group. Ia menyampaikan potensi ekonomi Indonesia yang menduduki peringkat ke-16 di dunia.
"Melihat potensi Indonesia dengan 250 juta penduduk dan pesatnya peningkatan jumlah kelas menengah juga bagian dari pasar bagi 600 juta yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN," ungkap Agus dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (24/3/2017).
Selain itu, Agus memaparkan pula kebijakan pemerintah yang memberlakukan pelayanan izin satu pintu dan menjamin adanya kepastian hukum dan kesiapan infrastruktur guna memudahkan investasi asing masuk ke Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyambut baik upaya investasi Retaj Group, khususnya menjelang rencana kunjungan Emir Qatar ke Indonesia pada akhir tahun 2017. Mantan anggota DPR ini memaparkan pula bahwa Qatar aktif dalam melakukan investasi yang mencakup berbagai sektor antara lain telekomunikasi, bank, pertambangan dan pembangkit listrik.
Ia menambahkan BUMN Qatar, Nebras Power telah membeli saham PT Paiton Energy senilai USD1,3 miliar pada akhir Desember 2016 lalu. Selain itu, Nebras Power juga akan membangun pembangkit listrik di Belawan, Sumatra Utara senilai USD 750 juta.
Dubes Basri menyampaikan pula prediksi Global Konsultasi McKinsey, ekonomi Indonesia akan meningkat hingga USD1,8 triliun pada 2030. Anggota DPR, Muklisin menyampaikan agar Indonesia memanfaatkan potensi Qatar. "Sebagai negara kaya, potensi Qatar harus dimaksimalkan untuk investasi," ujar politikus asal PPP ini.
Menurut Chief Executive Officer Retaj, Hassan Ahdab, potensi hotel Retaj sangat menguntungkan. Tingkat huniannya hampir 100%. Retaj Group sendiri mengoperasikan 10 hotel di Qatar, Turki, Komoros, dan Arab Saudi.
Perusahaan yang dibangun di Doha pada 2004 ini, mengoperasikan hotel berdasarkan ajaran Islam, yakni melarang minuman beralkohol dan merokok di hotel-hotel mereka. Retaj Group mengklaim hotel-hotelnya sebagai hotel islami.
(ven)