Wall Street Berakhir Variatif Setelah Kongres Tolak RUU Kesehatan
Wall Street Berakhir Variatif Setelah Kongres Tolak RUU Kesehatan
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street berakhir variatif pada penutupan perdagangan Jumat, setelah Kongres menolak RUU Perawatan Kesehatan, yang sejatinya untuk menggantikan Obamacare.
Melansir dari CNBC, Sabtu (25/3/2017), indeks Dow Jones Industrial Average turun 59,86 poin atau 0,29% ke level 20.596,72, dimana saham Goldman Sachs turun tajam sedangkan saham Nike meningkat tinggi.
Indeks S & P 500 tergelincir 1,98 poin atau 0,08% menjadi 2.343,98, dan indeks Nasdaq naik 11,04 poin atau 0,19% ke posisi 5.828,74.
Art Cashin, direktur operasional UBS mengatakan seharusnya pasar bisa reli bila Kongres tidak menolak RUU Perawatan Kesehatan. “Sekarang harapannya adalah reformasi pajak. Setidaknya itulah harapan pasar dan pasar akan bergerak jika itu terjadi,” katanya.
Sejatinya, RUU Perawatan Kesehatan merupakan hal penting. Karena Gedung Putih menganggap penting agenda Trump untuk memulihkan perekonomian AS. “Dari perspektif ekonomi, sebenarnya tidak ada masalah soal RUU Perawatan Kesehatan dari Trump,” kata Brad McMillan, kepala investasi di Commonwealth Financial Network. “Namun masalah yang lebih besar di sini adalah politik,” sambungnya.
Sementara itu dolar Amerika Serikat juga diperdagangkan lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang utama. Mengutip dari Bloomberg, Sabtu (25/3), indeks dolar melemah 0,13% ke level 99,627 DXY.
Melansir dari CNBC, Sabtu (25/3/2017), indeks Dow Jones Industrial Average turun 59,86 poin atau 0,29% ke level 20.596,72, dimana saham Goldman Sachs turun tajam sedangkan saham Nike meningkat tinggi.
Indeks S & P 500 tergelincir 1,98 poin atau 0,08% menjadi 2.343,98, dan indeks Nasdaq naik 11,04 poin atau 0,19% ke posisi 5.828,74.
Art Cashin, direktur operasional UBS mengatakan seharusnya pasar bisa reli bila Kongres tidak menolak RUU Perawatan Kesehatan. “Sekarang harapannya adalah reformasi pajak. Setidaknya itulah harapan pasar dan pasar akan bergerak jika itu terjadi,” katanya.
Sejatinya, RUU Perawatan Kesehatan merupakan hal penting. Karena Gedung Putih menganggap penting agenda Trump untuk memulihkan perekonomian AS. “Dari perspektif ekonomi, sebenarnya tidak ada masalah soal RUU Perawatan Kesehatan dari Trump,” kata Brad McMillan, kepala investasi di Commonwealth Financial Network. “Namun masalah yang lebih besar di sini adalah politik,” sambungnya.
Sementara itu dolar Amerika Serikat juga diperdagangkan lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang utama. Mengutip dari Bloomberg, Sabtu (25/3), indeks dolar melemah 0,13% ke level 99,627 DXY.
(ven)