Darmin: Reformasi Agraria Demi Atasi Ketimpangan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk melakukan penataan ulang susunan kepemilikan dan penguasaan agraria (reformasi agraria). Hal ini demi mengatasi ketimpangan ekonomi di Tanah Air.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi harus merata di semua lapisan dan tidak boleh mengesampingkan masyarakat menengah ke bawah. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka yang harus dilakukan pemerintah adalah pemberian bantuan atau modal untuk mereka.
"Jadi jangan sampai pertumbuhan ekonomi kita itu meninggalkan sebagian besar orang. Tidak bisa ikut serta di dalam dinamika ekonomi yang ada. Bagaimana caranya, kasih dia modal," ujarnya di Galeri Nasional, Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Menurutnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah bawah tidak bisa dilakukan hanya dengan deregulasi. Sebab, yang mereka butuhkan adalah modal untuk memutar roda perekonomian mereka.
"Gampang kalau kita mau mendorong yang besar-besar untuk berkembang, ya deregulasi cukup. Tapi yang nggak punya lahan you mau deregulasi sebesar apapun dia tidak ada hubungannya dengan itu. Dia perlu modal tambahan dan itulah Reforma agraria. Sehingga kita bisa bergerak sama-sama," jelas Darmin.
Kendati demikian, sambung mantan Gubernur Bank Indonesia ini, reformasi agraria ini tidak akan menjadi penghambat bagi masyarakat menengah atas yang sudah berkembang. Program ini akan berjalan berirngan sehingga kesetaraan ekonomi akan tercipta.
"Kita juga tidak ingin perkembangan satu pihak membuat sejumlah orang lain makin terdesak. Itu sebabnya di ritel kita akan bikin aturan. Dan yang lain juga kalau perlu aturan kita buat, supaya apa. You boleh berkembang tapi jangan bikin yang lain mati dong," tandasnya.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi harus merata di semua lapisan dan tidak boleh mengesampingkan masyarakat menengah ke bawah. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka yang harus dilakukan pemerintah adalah pemberian bantuan atau modal untuk mereka.
"Jadi jangan sampai pertumbuhan ekonomi kita itu meninggalkan sebagian besar orang. Tidak bisa ikut serta di dalam dinamika ekonomi yang ada. Bagaimana caranya, kasih dia modal," ujarnya di Galeri Nasional, Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Menurutnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah bawah tidak bisa dilakukan hanya dengan deregulasi. Sebab, yang mereka butuhkan adalah modal untuk memutar roda perekonomian mereka.
"Gampang kalau kita mau mendorong yang besar-besar untuk berkembang, ya deregulasi cukup. Tapi yang nggak punya lahan you mau deregulasi sebesar apapun dia tidak ada hubungannya dengan itu. Dia perlu modal tambahan dan itulah Reforma agraria. Sehingga kita bisa bergerak sama-sama," jelas Darmin.
Kendati demikian, sambung mantan Gubernur Bank Indonesia ini, reformasi agraria ini tidak akan menjadi penghambat bagi masyarakat menengah atas yang sudah berkembang. Program ini akan berjalan berirngan sehingga kesetaraan ekonomi akan tercipta.
"Kita juga tidak ingin perkembangan satu pihak membuat sejumlah orang lain makin terdesak. Itu sebabnya di ritel kita akan bikin aturan. Dan yang lain juga kalau perlu aturan kita buat, supaya apa. You boleh berkembang tapi jangan bikin yang lain mati dong," tandasnya.
(dmd)