Produk Perikanan Indonesia Raup USD58 Juta di SENA 2017
A
A
A
JAKARTA - Produk perikanan Indonesia sangat diminati di Amerika Serikat (AS). Paviliun Indonesia berhasil meraup USD58 juta dalam Seafood Expo North America (SENA) 2017 yang digelar di Boston, Massachusetts, AS.
Pangsa pasar produk perikanan Indonesia di AS cukup menjanjikan. Nilai ekspor ikan dan produk perikanan Indonesia sebesar USD1,17 miliar pada 2016 atau tumbuh sekitar 1,41% dari 2015.
"Udang, tuna, dan kepiting/rajungan asal Indonesia cukup mendominasi di pasar produk perikanan," ujar Atase Perdagangan Washington D.C Reza Pahlevi melalui rilisnya, Jakarta, Selasa (28/3/2017).
Peluang pasar perikanan di AS sangat tinggi. AS adalah importir ikan dan produk perikanan terbesar di dunia. Sebesar 85%-90% dari konsumsi AS adalah produk impor.
Pada 2016, nilai impor ikan dan produk perikanan AS dari dunia mencapai USD14,6 miliar. Paviliun Indonesia dalam SENA 2017 mengusung tema Indonesia Seafood: Naturally Diverse" dan tagline "Safe and Sustainable".
Partisipasi Indonesia merupakan prakarsa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan KBRI Washington D.C dan KJRI New York. Paviliun yang memiliki luas tidak kurang dari 270 m2 tersebut ditempati sebanyak 18 perusahaan produk perikanan Indonesia.
Reza menjelaskan, pasar AS dipengaruhi secara signifikan oleh generasi milennial yang menuntut pentingnya aspek organik, keberlanjutan, dan keterlacakan. "Diharapkan pelaku usaha produk perikanan dapat memperhatikan aspek-aspek yang semakin menjadi keniscayaan tersebut," ujar Reza.
Pangsa pasar produk perikanan Indonesia di AS cukup menjanjikan. Nilai ekspor ikan dan produk perikanan Indonesia sebesar USD1,17 miliar pada 2016 atau tumbuh sekitar 1,41% dari 2015.
"Udang, tuna, dan kepiting/rajungan asal Indonesia cukup mendominasi di pasar produk perikanan," ujar Atase Perdagangan Washington D.C Reza Pahlevi melalui rilisnya, Jakarta, Selasa (28/3/2017).
Peluang pasar perikanan di AS sangat tinggi. AS adalah importir ikan dan produk perikanan terbesar di dunia. Sebesar 85%-90% dari konsumsi AS adalah produk impor.
Pada 2016, nilai impor ikan dan produk perikanan AS dari dunia mencapai USD14,6 miliar. Paviliun Indonesia dalam SENA 2017 mengusung tema Indonesia Seafood: Naturally Diverse" dan tagline "Safe and Sustainable".
Partisipasi Indonesia merupakan prakarsa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan KBRI Washington D.C dan KJRI New York. Paviliun yang memiliki luas tidak kurang dari 270 m2 tersebut ditempati sebanyak 18 perusahaan produk perikanan Indonesia.
Reza menjelaskan, pasar AS dipengaruhi secara signifikan oleh generasi milennial yang menuntut pentingnya aspek organik, keberlanjutan, dan keterlacakan. "Diharapkan pelaku usaha produk perikanan dapat memperhatikan aspek-aspek yang semakin menjadi keniscayaan tersebut," ujar Reza.
(izz)