Peran Bea Cukai di Tengah Geliat Ekonomi Lampung
A
A
A
TELUK BETUNG - Badan Anggaran DPR RI adakan kunjungan kerja dan rapat dengan pendapat ke Provinsi Lampung. Hadir dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi yang mewakili Kementerian Keuangan. Pertemuan tersebut diagendakan membahas tentang perekonomian provinsi Lampung.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI, Aziz Syamsudin, beserta 7 orang anggota Badan Anggaran lainnya, Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi mengungkapkan bahwa saat ini tengah dilakukan reorganisasi dengan membentuk kantor wilayah baru yang membawahi Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Barat. “Hal ini dilakukan mengingat beban pengawasan dan pelayanan yang kian meningkat khususnya di provinsi Lampung,” ungkapnya, Rabu (29/3/2017).
Heru menambahkan bahwa penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Pajak Dalam Rangka Impor yang didapat dari provinsi Lampung cukup besar. “Kegiatan impor dan ekspor di provinsi Lampung mencakup komoditi seperti CPO sebagai komoditi ekspor yang pada awal 2017, Bea Keluarnya telah mencapai Rp36 Miliar,” ujarnya.
Sementara Gubernur Lampung, Ridho Ficardo juga memberikan pemaparan terkait kondisi terkini provinsi Lampung. Dia menjelaskan bahwa dari sisi pembangunan, pariwisata, kondisi masyarakat, dan pertumbungan ekonomi tengah menggeliat.
“Lampung yang merupakan pintu gerbang pulau Sumatera pembangunannya tengah menggeliat dengan akan diresmikannya Bandara Raden Inten menjadi Bandara Internasional dan tengah dibangunnya Tol Trans Sumatera yang membelah Provinsi Lampung yang mana pembangunannya sudah memasuki tahap kedua,” ungkapnya.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI, Aziz Syamsudin, beserta 7 orang anggota Badan Anggaran lainnya, Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi mengungkapkan bahwa saat ini tengah dilakukan reorganisasi dengan membentuk kantor wilayah baru yang membawahi Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Barat. “Hal ini dilakukan mengingat beban pengawasan dan pelayanan yang kian meningkat khususnya di provinsi Lampung,” ungkapnya, Rabu (29/3/2017).
Heru menambahkan bahwa penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Pajak Dalam Rangka Impor yang didapat dari provinsi Lampung cukup besar. “Kegiatan impor dan ekspor di provinsi Lampung mencakup komoditi seperti CPO sebagai komoditi ekspor yang pada awal 2017, Bea Keluarnya telah mencapai Rp36 Miliar,” ujarnya.
Sementara Gubernur Lampung, Ridho Ficardo juga memberikan pemaparan terkait kondisi terkini provinsi Lampung. Dia menjelaskan bahwa dari sisi pembangunan, pariwisata, kondisi masyarakat, dan pertumbungan ekonomi tengah menggeliat.
“Lampung yang merupakan pintu gerbang pulau Sumatera pembangunannya tengah menggeliat dengan akan diresmikannya Bandara Raden Inten menjadi Bandara Internasional dan tengah dibangunnya Tol Trans Sumatera yang membelah Provinsi Lampung yang mana pembangunannya sudah memasuki tahap kedua,” ungkapnya.
(akr)