Menhub Akui Sulit Rayu Blue Bird Gabung GO-JEK
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku senang akhirnya berhasil menyatukan PT Blue Bird Tbk dengan GO-JEK dalam sebuah layanan berbasis Go-BlueBird. Pasalnya, dia berulangkali membujuk dua perusahaan tersebut untuk bersatu namun tak kunjung terjadi kesepakatan.
Dia mengatakan, sejak enam bulan lalu telah meminta Blue Bird agar bergabung dengan perusahaan aplikasi online seperti GO-JEK. Namun, baik Blue Bird ataupun GO-JEK masih belum berminat untuk bekerja sama.
(Baca Juga: Ini Skema Tarif Layanan Go-BlueBird)
"Ini mimpi kami dari perhubungan akhirnya satu titik mencair. Sejak enam bulan lalu saya sampaikan, kita bagusnya gabung antara Blue Bird dengan aplikasi online. Tidak mudah saya yakinkan dan akhirnya menghasilkan satu koalisi. Ini membanggakan dan ini satu titik di mana pencairan itu tumbuh," kata dia dalam peluncuran GO-BlueBird di Klub Borobudur, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Menhub berharap, ke depannya kerja sama seperti itu dapat terus terlaksana. Dengan begitu, akan tercipta keadilan dan kedua belah pihak tidak lagi bermusuhan.
(Baca Juga: Kolaborasi Anak Bangsa, Pesan Blue Bird Bisa Lewat Go-Jek)
"Saya harap ini satu awal kita melakukan koalisi bersama. Sehingga, taksi bisa menjalani pekerjaannya tanpa berperang satu sama lain," ujarnya.
Budi menuturkan, lahirnya aplikasi transportasi online merupakan suatu keniscayaan yang tak bisa dihindari. Hanya saja, kesetaraan tetap harus dikedepankan, sehingga tak ada pihak yang merasa dirugikan atas kemunculan aplikasi transportasi online tersebut.
"Adanya online, satu keniscayaan. Tapi harus equality. Karena itu, dengan segala kerendahan hati tidak ada keinginan mencederai satu kenikmatan tarif murah. Tapi bagaimana bersama melayani," kata dia.
Dia mengatakan, sejak enam bulan lalu telah meminta Blue Bird agar bergabung dengan perusahaan aplikasi online seperti GO-JEK. Namun, baik Blue Bird ataupun GO-JEK masih belum berminat untuk bekerja sama.
(Baca Juga: Ini Skema Tarif Layanan Go-BlueBird)
"Ini mimpi kami dari perhubungan akhirnya satu titik mencair. Sejak enam bulan lalu saya sampaikan, kita bagusnya gabung antara Blue Bird dengan aplikasi online. Tidak mudah saya yakinkan dan akhirnya menghasilkan satu koalisi. Ini membanggakan dan ini satu titik di mana pencairan itu tumbuh," kata dia dalam peluncuran GO-BlueBird di Klub Borobudur, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Menhub berharap, ke depannya kerja sama seperti itu dapat terus terlaksana. Dengan begitu, akan tercipta keadilan dan kedua belah pihak tidak lagi bermusuhan.
(Baca Juga: Kolaborasi Anak Bangsa, Pesan Blue Bird Bisa Lewat Go-Jek)
"Saya harap ini satu awal kita melakukan koalisi bersama. Sehingga, taksi bisa menjalani pekerjaannya tanpa berperang satu sama lain," ujarnya.
Budi menuturkan, lahirnya aplikasi transportasi online merupakan suatu keniscayaan yang tak bisa dihindari. Hanya saja, kesetaraan tetap harus dikedepankan, sehingga tak ada pihak yang merasa dirugikan atas kemunculan aplikasi transportasi online tersebut.
"Adanya online, satu keniscayaan. Tapi harus equality. Karena itu, dengan segala kerendahan hati tidak ada keinginan mencederai satu kenikmatan tarif murah. Tapi bagaimana bersama melayani," kata dia.
(izz)