Tim Pengembangan Pasar Surat Utang Luncurkan ETP

Minggu, 09 April 2017 - 19:26 WIB
Tim Pengembangan Pasar Surat Utang Luncurkan ETP
Tim Pengembangan Pasar Surat Utang Luncurkan ETP
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Bank Indonesia (BI), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) yang tergabung dalam Tim Pengembangan Pasar Surat Utang telah meluncurkan Electronic Trading Platform (ETP).

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, RTP adalah sebuah fasilitas yang menyediakan layanan pengiriman kuotasi biddan offer dari partisipan, mengeksekusi kuotasi menjadi transaksi, dan pendistribusian data sebelum perdagangan dilaksanakan (pre-trade) dan data setelah perdagangan dilaksanakan (post-trade) secara elektronik ke pelaku pasar dan publik.

"Implementasi ETP ini rencananya akan dilakukan secara bertahap dengan tahap pertama akan memperdagangkan Obligasi Negara Ritel (ORI)," ujarnya, dalam keterangan resminya, Minggu (9/2/2017).

Sebanyak enam perusahaan efek dan lima bank umum mendukung Perdagangan Surat Utang melalui ETP setelah mempersiapkan sarana dan prasarananya. Perusahaan Efek tersebut adalah BNI Sekuritas, Danpac Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Sucorinvest Central Gani, Trimegah Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas.

Sementara Bank Umum yang merupakan anggota ETP adalah Bank Mandiri, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata dan Citibank.

Tito berharap dengan diluncurkannya ETP ini akan menambah varian jenis investasi bagi para investor di pasar modal Indonesia. "Sebab nantinya ETP akan diimplementasikan untuk seluruh jenis surat utang, termasuk surat utang yang diterbitkan perusahaan swasta," paparnya.

Apalagi dilihat dari sisi imbal hasil, investasi di produk investasi berbasis surat utang berpotensi memberikan imbal hasil yang prospektif bagi investor.

Seperti diketahui, sejak diterbitkannya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 1 hingga 13 oleh Kementerian Keuangan RI, ORI tersebut memiliki rata-rata kupon yang ditawarkan sekitar 9% per tahun.

Pada saat acara peluncuran Perdagangan ETP terdapat 23 kuotasi yang disampaikan oleh Anggota ETP, yang meliputi kuotasi atas ORI011, ORI012, dan ORI013. Transaksi Perdana di Sistem ETP terjadi atas ORI013 antara Indo Premier Sekuritas dan Trimegah Sekuritas.

Peluncuran ETP juga didukung oleh BI dengan menunjuk KPEI sebagai penyelenggara kliring atas transaksi Surat Utang Negara melalui ETP, dengan harapan dapat mendukung pengembangan pasar surat utang di Indonesia, sehingga menjadi semakin maju dan berkembang.

"Dengan peluncuran ETP ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas di pasar surat utang sehingga dapat meningkatkan basis dan minat investor (baik ritel maupun institusi) serta mendukung stabilitas pasar keuangan domestik," pungkas Tito.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5618 seconds (0.1#10.140)