IDB Siap Pinjami SMI Mencapai USD1 Miliar
A
A
A
NUSA DUA - Bank Pembangunan Islam (IDB), lembaga pembiayaan internasional yang berbasis di Jeddah, Saudi Arabia memberikan komitmen pinjaman kepada pemerintah Indonesia melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) hingga USD1 miliar. Komitmen pinjaman tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara IDB dan SMI dalam acara 3rd IDB Member Countries Sovereign Investment Forum di Bali Conventional Center, Nusa Dua, Bali, kemarin malam.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pinjaman tersebut penting di tengah upaya pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. Menurut dia, upaya tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga membutuhkan pendanaan di luar skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
“Kami sadar dana APBN, pemerintah daerah atau bahkan penugasan lewat BUMN saja tidak cukup. Untuk itu kami terus mengembangkan inovasi pembiayaan termasuk skema PPP, perbaikan iklim dan kemudahan usaha agar sektor swasta lebih giat berpartisipasi,” kata Sri Mulyani.
Sementara itu, Presiden IDB Bandar Hajjar berujar, komitmen pembiayaan tersebut berasal dari dana abadi yang disumbang oleh negara-negara anggota IDB yang kini ditaksir mencapai USD3,3 triliun. Dia mengatakan, sejak berdiri tahun 1975 lalu, IDB telah membiayai pembangunan di Indonesia senilai USD127,3 miliar.
"Dari angka tersebut, 53,3% di antaranya untuk proyek infrastruktur. Sementara itu, 10,7% untuk proyek agrukultur dan 9,3% untuk proyek pendidikan dan kesehatan," tukasnya
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pinjaman tersebut penting di tengah upaya pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia. Menurut dia, upaya tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga membutuhkan pendanaan di luar skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
“Kami sadar dana APBN, pemerintah daerah atau bahkan penugasan lewat BUMN saja tidak cukup. Untuk itu kami terus mengembangkan inovasi pembiayaan termasuk skema PPP, perbaikan iklim dan kemudahan usaha agar sektor swasta lebih giat berpartisipasi,” kata Sri Mulyani.
Sementara itu, Presiden IDB Bandar Hajjar berujar, komitmen pembiayaan tersebut berasal dari dana abadi yang disumbang oleh negara-negara anggota IDB yang kini ditaksir mencapai USD3,3 triliun. Dia mengatakan, sejak berdiri tahun 1975 lalu, IDB telah membiayai pembangunan di Indonesia senilai USD127,3 miliar.
"Dari angka tersebut, 53,3% di antaranya untuk proyek infrastruktur. Sementara itu, 10,7% untuk proyek agrukultur dan 9,3% untuk proyek pendidikan dan kesehatan," tukasnya
(akr)