China Hentikan Perdagangan Batubara dengan Korea Utara
A
A
A
SHANGHAI - Kesepakatan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping, untuk menekan ambisi nuklir Korea Utara sepertinya mulai terlihat. Melansir dari Reuters, Selasa (11/4/2017), China memerintahkan kapal kargo Korea Utara yang membawa batubara untuk kembali ke negaranya setelah sempat memasuki pelabuhan Nampo.
Kecaman internasional atas tes rudal yang berulang kali dilakukan Korea Utara, membuat China menghentikan semua impor batubara dari Negeri Kim Jong-un. Bahkan Departemen Bea Cukai China sudah mengeluarkan perintah resmi pada 7 April lalu, agar mengembalikan kargo batubara Korea Utara.
Penerbitan perintah resmi itu bersamaan dengan pertemuan Xi dengan Trump di resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida. Namun pihak berwenang China menolak untuk menanggapi spekulasi tersebut. (Baca Juga: Ini Kesepakatan Donald Trump dan Xi Jinping
Selain menghentikan perdagangan batubara dengan Korea Utara, China dan Korea Selatan pada Senin kemarin sepakat menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Korut bila melakukan tes rudal lagi.
Kembali ke soal bisnis batubara, sebuah sumber di Dandong Chengtai membisikkan bahwa China merupakan pembeli terbesar batubara Korea Utara. Data Eikon menunjukkan bahwa gara-gara larangan itu, sebanyak 600.000 ton batubara Korea Utara tertahan di China dan 2 juta ton terdampar di pelabuhan China.
Korea Utara memang dikenal pemasok utama batubara ke China, terutama dari jenis yang digunakan untuk pembuatan baja, yang dikenal sebagai batubara kokas. Selain Korut, pemasok batubara lainnya untuk China adalah Australia dan Rusia.
Untuk mengisisi kekosongan yang ditinggalkan Korea Utara, China telah dan akan menggenjot impor dari Amerika Serikat, seiring kesepakatan Trump dan Xi untuk mempersempit defisit perdagangan kedua negara. Hal ini sejalan dengan rencana Trump yang ingin menghidupkan kembali sektor batubara di negaranya.
Kesepakatan Trump dan Xi dianggap bisa meningkatkan pasokan batubara dari Amerika Serikat, yang sejak tahun 2014-2016 sempat terhenti. Dan mulai tahun ini, AS memasok batubara sebanyak 400.000 ton ke China.
Kecaman internasional atas tes rudal yang berulang kali dilakukan Korea Utara, membuat China menghentikan semua impor batubara dari Negeri Kim Jong-un. Bahkan Departemen Bea Cukai China sudah mengeluarkan perintah resmi pada 7 April lalu, agar mengembalikan kargo batubara Korea Utara.
Penerbitan perintah resmi itu bersamaan dengan pertemuan Xi dengan Trump di resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida. Namun pihak berwenang China menolak untuk menanggapi spekulasi tersebut. (Baca Juga: Ini Kesepakatan Donald Trump dan Xi Jinping
Selain menghentikan perdagangan batubara dengan Korea Utara, China dan Korea Selatan pada Senin kemarin sepakat menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Korut bila melakukan tes rudal lagi.
Kembali ke soal bisnis batubara, sebuah sumber di Dandong Chengtai membisikkan bahwa China merupakan pembeli terbesar batubara Korea Utara. Data Eikon menunjukkan bahwa gara-gara larangan itu, sebanyak 600.000 ton batubara Korea Utara tertahan di China dan 2 juta ton terdampar di pelabuhan China.
Korea Utara memang dikenal pemasok utama batubara ke China, terutama dari jenis yang digunakan untuk pembuatan baja, yang dikenal sebagai batubara kokas. Selain Korut, pemasok batubara lainnya untuk China adalah Australia dan Rusia.
Untuk mengisisi kekosongan yang ditinggalkan Korea Utara, China telah dan akan menggenjot impor dari Amerika Serikat, seiring kesepakatan Trump dan Xi untuk mempersempit defisit perdagangan kedua negara. Hal ini sejalan dengan rencana Trump yang ingin menghidupkan kembali sektor batubara di negaranya.
Kesepakatan Trump dan Xi dianggap bisa meningkatkan pasokan batubara dari Amerika Serikat, yang sejak tahun 2014-2016 sempat terhenti. Dan mulai tahun ini, AS memasok batubara sebanyak 400.000 ton ke China.
(ven)