Tom Lembong: China Ingin Jadi Investor Nomor Satu di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan, tren investasi dari China, masih berpengaruh besar untuk investasi Indonesia. Berdasarkan penilaiannya investasi dari China merupakan investasi yang pertumbuhannya paling tinggi.
"Ini saya tekankan bahwa RRT ini sudah menjadi ekonomi terbesar nomor dua dunia dan nomor satu di Asia. Jadi sangat wajar kalau dia akan menjadi investasi nomor satu (di indonesia)," kata dia di kantornya, Rabu (26/4/2017).
(Baca Juga: Tom Lembong Ungkap Iklim PMA dan Investasi RI sedang Rawan
Tak hanya di Indonesia, investasi negeri tirai bambu -julukan China- kelihatan juga pada banyak negara-negara tetangga dan trennya akan terus meningkat hingga beberapa tahun ke depan. "Malah kita cenderung masih ketinggalan dibandingkan negara tetangga, negara saingan. Tapi trennya sangat jelas, investasi dari RRT akan meningkat terus," imbuhnya.
Selain China, lebih lanjut dia menerangkan investasi dari Amerika Serikat (AS) juga tercatat cukup besar. Pria yang biasa disapa Tom Lembong itu menganggap AS itu selalu menjadi top 7 minimum, dan ini juga mengilustrasikan pentingnya hubungan ekonomi AS dengan Indonesia.
"Seperti kita lihat kunjungan Wakil Presiden AS (Michael Richard Pence) minggu lalu dan ini bukan karena kuantitas investasi. Tapi juga kualitas investasinya sangat tinggi, cenderung berteknologi tinggi, merek-merek yang canggih dan jaringan internasional dan itu penting buat kita," pungkasnya.
"Ini saya tekankan bahwa RRT ini sudah menjadi ekonomi terbesar nomor dua dunia dan nomor satu di Asia. Jadi sangat wajar kalau dia akan menjadi investasi nomor satu (di indonesia)," kata dia di kantornya, Rabu (26/4/2017).
(Baca Juga: Tom Lembong Ungkap Iklim PMA dan Investasi RI sedang Rawan
Tak hanya di Indonesia, investasi negeri tirai bambu -julukan China- kelihatan juga pada banyak negara-negara tetangga dan trennya akan terus meningkat hingga beberapa tahun ke depan. "Malah kita cenderung masih ketinggalan dibandingkan negara tetangga, negara saingan. Tapi trennya sangat jelas, investasi dari RRT akan meningkat terus," imbuhnya.
Selain China, lebih lanjut dia menerangkan investasi dari Amerika Serikat (AS) juga tercatat cukup besar. Pria yang biasa disapa Tom Lembong itu menganggap AS itu selalu menjadi top 7 minimum, dan ini juga mengilustrasikan pentingnya hubungan ekonomi AS dengan Indonesia.
"Seperti kita lihat kunjungan Wakil Presiden AS (Michael Richard Pence) minggu lalu dan ini bukan karena kuantitas investasi. Tapi juga kualitas investasinya sangat tinggi, cenderung berteknologi tinggi, merek-merek yang canggih dan jaringan internasional dan itu penting buat kita," pungkasnya.
(akr)