Blusukan, Mendag Pastikan Stok Daging dan Minyak Goreng Aman
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan kondisi stok daging dan minyak goreng dalam kondisi aman jelang Lebaran 2017, usai blusukan ke gudang penyimpanan daging beku dan pabrik minyak goreng akhir pekan kemarin. Gudang penyimpanan daging beku yang dikunjungi Mendag adalah gudang milik PT. Dua Putra Perkasa di Bekasi.
Di gudang ini, Mendag meninjau langsung proses penyimpanan dan stok yang tersimpan. "Daging yang ada di sini bukan hanya dari India, tapi juga ada dari Australia. Kita lihat, stoknya banyak. Dan saya minta untuk terus tambah," kata Mendag Enggar seperti dilansir laman resmi Kementerian Perdagangan.
Presiden Direktur PT Dua Putra, Suharjito kepada Mendag mengatakan, kapasitas gudang yang dimiliki adalah 2 juta ton. Sementara stok saat ini adalah 50 ribu ton. "Dua Putra dan ADDI siap membantu pemerintah menjaga harga dan stok daging. Kami 24 jam siap untuk menyuplai pasar maupun industri," kata Suharjito.
Mendag menambahkan, kebutuhan daging lebaran 50 ribu ton. Dengan stok 50 ribu ton di satu pabrik saja, maka tidak perlu khawatir akan potensi kelangkaan daging pada masa Ramadan dan Lebaran. "Posisi stok saat ini secara keseluruhan berjumlah 78 ribu ton, ditambah yang ada di pasar, maka persediaan berlebih," papar Mendag.
Dari penyimpanan daging, Mendag langsung mengunjungi pabrik minyak goreng milik Grup Musimas yang terletak tidak jauh dari gudang milik PT. Dua Putra. Di tempat ini, Mendag mendapat keterangan bahwa stok minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana aman.
Dia mengungkapkan, di satu pabrik ini saja, stok minyak curah mencapai 2.400 ton. Untuk pasar ritel modern, pabrik ini memasok 1.800 dus perhari. "Di pasar ritel dijual Rp11.000. Hari ini pun sebanyak 72 ribu liter dikirimkan ke Indomaret. Stok tidak ada kekhawatiran. Satu pabrik saja, 1 juta liter tidak persoalan," kata Mendag.
Lebih lanjut Mendag menegaskan, dengan kondisi stok daging dan minyak yang aman, masyarakat bisa menyambut Ramadan dan Lebaran dengan tenang. "Pemerintah mau berupaya agar masyarakat melaksanakan puasa, ibu-ibu bisa menyiapkan segala sesuatunya dengan senyum," papar Enggar.
Di gudang ini, Mendag meninjau langsung proses penyimpanan dan stok yang tersimpan. "Daging yang ada di sini bukan hanya dari India, tapi juga ada dari Australia. Kita lihat, stoknya banyak. Dan saya minta untuk terus tambah," kata Mendag Enggar seperti dilansir laman resmi Kementerian Perdagangan.
Presiden Direktur PT Dua Putra, Suharjito kepada Mendag mengatakan, kapasitas gudang yang dimiliki adalah 2 juta ton. Sementara stok saat ini adalah 50 ribu ton. "Dua Putra dan ADDI siap membantu pemerintah menjaga harga dan stok daging. Kami 24 jam siap untuk menyuplai pasar maupun industri," kata Suharjito.
Mendag menambahkan, kebutuhan daging lebaran 50 ribu ton. Dengan stok 50 ribu ton di satu pabrik saja, maka tidak perlu khawatir akan potensi kelangkaan daging pada masa Ramadan dan Lebaran. "Posisi stok saat ini secara keseluruhan berjumlah 78 ribu ton, ditambah yang ada di pasar, maka persediaan berlebih," papar Mendag.
Dari penyimpanan daging, Mendag langsung mengunjungi pabrik minyak goreng milik Grup Musimas yang terletak tidak jauh dari gudang milik PT. Dua Putra. Di tempat ini, Mendag mendapat keterangan bahwa stok minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana aman.
Dia mengungkapkan, di satu pabrik ini saja, stok minyak curah mencapai 2.400 ton. Untuk pasar ritel modern, pabrik ini memasok 1.800 dus perhari. "Di pasar ritel dijual Rp11.000. Hari ini pun sebanyak 72 ribu liter dikirimkan ke Indomaret. Stok tidak ada kekhawatiran. Satu pabrik saja, 1 juta liter tidak persoalan," kata Mendag.
Lebih lanjut Mendag menegaskan, dengan kondisi stok daging dan minyak yang aman, masyarakat bisa menyambut Ramadan dan Lebaran dengan tenang. "Pemerintah mau berupaya agar masyarakat melaksanakan puasa, ibu-ibu bisa menyiapkan segala sesuatunya dengan senyum," papar Enggar.
(akr)