Aneka Gas Industri Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp1 T
A
A
A
JAKARTA - PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) berencana menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan I (PUB I) dengan target dan masing-masing Rp500 miliar, sehingga totalnya Rp1 triliun.
Wakil Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono mengatakan, obligasi dan sukuk ijarah tersebut akan diterbitkan secara bertahap dalam jangka waktu selama dua tahun. Sementara, untuk tahap pertama, nilai obligasi yang ditawarkan sebesar Rp100 miliar dan sukuk ijarah sebesar Rp300 miliar.
"Perolehan dana untuk refinancing beberapa kewajiban kami yang sudah jatuh tempo, sehingga akan berdampak positif bagi kinerja perseroan di masa mendatang," kata dia Rachmat dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (30/4/2017).
Menurutnya, AGII mempunyai utang jatuh tempo sebesar Rp200 miliar pada 18 Desember 2017. Dengan demikian dana obligasi seluruhnya akan digunakan perseroan untuk refinancing Obligasi Aneka Gas Industri II Tahun 2012.
"Sedangkan dana sukuk ijarah digunakan seluruhnya untuk refinancing Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II Tahun 2012 senilai Rp190 miliar dan juga beberapa kewajiban perseroan ke sejumlah kreditur," tambahnya.
Dalam aksi korporasi ini, AGII menunjuk PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin emisi. Obligasi dan sukuk ijarah tersebut mendapatkan peringkat A-(idn) atau single A minus dari PT Fitch Ratings Indonesia.
AGII mencatat penjualan sebesar Rp1,65 triliun sepanjang 2016 atau tumbuh 15,75% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,42 triliun. Hal tersebut didorong oleh peningkatan penjualan produk gas sebesar 13,87% menjadi Rp1,49 triliun yang diperoleh dari peningkatan volume sebesar 17,27%.
Wakil Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono mengatakan, obligasi dan sukuk ijarah tersebut akan diterbitkan secara bertahap dalam jangka waktu selama dua tahun. Sementara, untuk tahap pertama, nilai obligasi yang ditawarkan sebesar Rp100 miliar dan sukuk ijarah sebesar Rp300 miliar.
"Perolehan dana untuk refinancing beberapa kewajiban kami yang sudah jatuh tempo, sehingga akan berdampak positif bagi kinerja perseroan di masa mendatang," kata dia Rachmat dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (30/4/2017).
Menurutnya, AGII mempunyai utang jatuh tempo sebesar Rp200 miliar pada 18 Desember 2017. Dengan demikian dana obligasi seluruhnya akan digunakan perseroan untuk refinancing Obligasi Aneka Gas Industri II Tahun 2012.
"Sedangkan dana sukuk ijarah digunakan seluruhnya untuk refinancing Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II Tahun 2012 senilai Rp190 miliar dan juga beberapa kewajiban perseroan ke sejumlah kreditur," tambahnya.
Dalam aksi korporasi ini, AGII menunjuk PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin emisi. Obligasi dan sukuk ijarah tersebut mendapatkan peringkat A-(idn) atau single A minus dari PT Fitch Ratings Indonesia.
AGII mencatat penjualan sebesar Rp1,65 triliun sepanjang 2016 atau tumbuh 15,75% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,42 triliun. Hal tersebut didorong oleh peningkatan penjualan produk gas sebesar 13,87% menjadi Rp1,49 triliun yang diperoleh dari peningkatan volume sebesar 17,27%.
(izz)