Jonan Ajak Denmark Kembangkan Pembangkit Berbasis Angin di RI

Selasa, 02 Mei 2017 - 11:12 WIB
Jonan Ajak Denmark Kembangkan...
Jonan Ajak Denmark Kembangkan Pembangkit Berbasis Angin di RI
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menggandeng pemerintahan Denmark untuk mengembangkan energi berbasis angin (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/PLTB) di Indonesia.

Hal ini seiring dengan dilasanakannya peluncuran dan penandatanganan Peta Potensi Energi Angin Indonesia oleh Menteri ESDM dan Menteri Kerja Sama dan Pembangunan Denmark Olla Tornaes.

Jonan mengungkapkan, Denmark saat ini memiliki 5 gigawatt (GW) listrik dan 40% atau 2 GW di antaranya merupakan listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Karena itu, dia berharap Denmark juga bisa mengembangkan listrik berbasis EBT di Indonesia.

"Kita mendorong setiap kerja sama yang dapat mendukung pemerintah untuk mengembangkan potensi energi terbarukan. Terlebih, untuk program kelistrikan kita," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Terlebih, pemerintah saat ini memiliki keinginan untuk menciptakan energi listrik hingga 125 GW dalam 10 tahun mendatang. Saat ini, Indonesia baru memiliki 60 GW listrik termasuk power plant dan jaringan transmisinya.

"Ini besar, karena kita negara archipelago. So, bagi kalian foreign guys yang belum memahami Indonesia coba kalian baca peta Indonesia. Jika kalian terbang dari barat Indonesia di Sabang sampai timur Indonesia di Merauke itu membutuhkan waktu 7,5 jam. Itu sama saja terbang dari Jakarta ke Tokyo atau dari London ke New York," terang dia.

Sementara, Menteri Kerja Sama dan Pembangunan Denmark Olla Tornaes berharap, kerja sama ini dapat terus memperkuat hubungan antara pemerintah Denmark engan Indonesia. Terlebih, terkait kerja sama untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan.

"Di sini saya yakin bahwa Indonesia dan Denmark dapat memperoleh manfaat yang luar biasa dan kerja sama dalam kemitraan publik swasta. Sebagai contoh dalam bidang energi, kehutanan, air dan limbah," tuturnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6311 seconds (0.1#10.140)