Cara Sri Mulyani Tekan Angka Kemiskinan dan Pengangguran
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani percaya diri bahwa angka kemiskinan dan ketimpangan akan menurun. Hal ini karena pemerintah telah merumuskan strategi kebijakan fiskal untuk tahun depan, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan derajat kesejahteraan masyarakat.
(Baca Juga: Sri Mulyani Ajukan Kerangka Ekonomi Makro 2018 ke DPR
Pada tahun depan, tingkat pengangguran diharapkan turun menjadi 5,1% hingga 5,4% dan kemiskinan turun menjadi 9,0% hingga 10%. Selain itu, indeks gini rasio juga diharapkan turun menjadi 0,38.
Dia mengungkapkan, target tersebut akan dicapai melalui penguatan fungsi alokasi melalui perbaikan alokasi anggaran agar lebih tepat sasaran. Ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis produktivitas.
"Serta mendukung program prioritas untuk meningkatkan dan memperkuat modal dasar Indonesia yaitu kualitas manusia yang makin baik serta pengelolaan sumber daya alam yang berkualitas dan berkelanjutan," katanya dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Selain itu, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, pemerintah juga akan melakukan penguatan fungsi distribusi untuk mengurangi kesenjangan dan memperbaiki keadilan sosial. Hal tersebut akan ditempuh melalui peningkatan peran pajak sebagai instrumen untuk meredistribusi pendapatan, penguatan kualitas desentralisasi fiskal, serta mendorong efektivitas program perlindungan sosial.
"Melalui penguatan fungsi ini diharapkan program pengentasan kemiskinan dan kesenjangan akan berjalan efektif," harap dia.
Sri Mulyani menambahkan, pemerintah juga akan melaksanakan penguatan fungsi stabilisasi dengan meningkatkan efektivitas kebijakan fiskal. Hal tersebut guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan menjaga stabilitas kondisi sosial dan politik, dari tekanan gejolak ekonomi dari luar maupun dalam negeri.
"Dengan arah dan strategi tersebut, maka pertumbuhan ekonomi dan derajat kesejahteraan masyarakat diharapkan dapat meningkat," tandasnya.
(Baca Juga: Sri Mulyani Ajukan Kerangka Ekonomi Makro 2018 ke DPR
Pada tahun depan, tingkat pengangguran diharapkan turun menjadi 5,1% hingga 5,4% dan kemiskinan turun menjadi 9,0% hingga 10%. Selain itu, indeks gini rasio juga diharapkan turun menjadi 0,38.
Dia mengungkapkan, target tersebut akan dicapai melalui penguatan fungsi alokasi melalui perbaikan alokasi anggaran agar lebih tepat sasaran. Ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis produktivitas.
"Serta mendukung program prioritas untuk meningkatkan dan memperkuat modal dasar Indonesia yaitu kualitas manusia yang makin baik serta pengelolaan sumber daya alam yang berkualitas dan berkelanjutan," katanya dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Selain itu, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, pemerintah juga akan melakukan penguatan fungsi distribusi untuk mengurangi kesenjangan dan memperbaiki keadilan sosial. Hal tersebut akan ditempuh melalui peningkatan peran pajak sebagai instrumen untuk meredistribusi pendapatan, penguatan kualitas desentralisasi fiskal, serta mendorong efektivitas program perlindungan sosial.
"Melalui penguatan fungsi ini diharapkan program pengentasan kemiskinan dan kesenjangan akan berjalan efektif," harap dia.
Sri Mulyani menambahkan, pemerintah juga akan melaksanakan penguatan fungsi stabilisasi dengan meningkatkan efektivitas kebijakan fiskal. Hal tersebut guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan menjaga stabilitas kondisi sosial dan politik, dari tekanan gejolak ekonomi dari luar maupun dalam negeri.
"Dengan arah dan strategi tersebut, maka pertumbuhan ekonomi dan derajat kesejahteraan masyarakat diharapkan dapat meningkat," tandasnya.
(akr)