Sri Mulyani Sebut Kemiskinan Bisa meningkat 4,86 Juta orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan angka kemiskinan akan meningkat pada tahun ini akibat dampak pandemi Corona yang mulai merebak di Indonesia awal tahun ini. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam skenario berat, kemiskinan dan pengangguran bisa meningkat 1,89 juta orang pada tahun ini.
Hal ini menyusul meningkatknya angka pengangguran sebesar 2,92 juta orang pada tahun ini. "Dalam skenario berat kemsikinan akan meningkat 1,89 juta orang dan pengangguran juga akan meningkat," ujar Sri Mulyani dalam teleconfrence, Senin (18/5/2020).
(Baca Juga: Imbas Corona, 33,9 Juta Orang Indonesia Diprediksi Jatuh Miskin)
Sementara, dia melanjutkan, dalam skenario yang lebih berat lagi, angka kemiskinan akan jauh lebih besar yakni mencapai 4,86 juta orang. Sedangkan untuk angka pengangguran juga akan meningkat menjadi 5,23 juta orang.
Sri Mulyani menegaskan, angka-angka tersebut mempertimbakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami koreksi pada tahun ini. Semula, pertumbuhan ekonomi ditargetkan bisa tumbuh 5,3% dan kini diproyeksikan bisa tumbuh negatif 0,4%.
"Kita masih menggunakan skema pertumbuhan ekonomi antara 2,3% itu untuk menjadi skenario berat dan pada level yang sangat berat pertumbuhan -0,4%," jelasnya.
Hal ini menyusul meningkatknya angka pengangguran sebesar 2,92 juta orang pada tahun ini. "Dalam skenario berat kemsikinan akan meningkat 1,89 juta orang dan pengangguran juga akan meningkat," ujar Sri Mulyani dalam teleconfrence, Senin (18/5/2020).
(Baca Juga: Imbas Corona, 33,9 Juta Orang Indonesia Diprediksi Jatuh Miskin)
Sementara, dia melanjutkan, dalam skenario yang lebih berat lagi, angka kemiskinan akan jauh lebih besar yakni mencapai 4,86 juta orang. Sedangkan untuk angka pengangguran juga akan meningkat menjadi 5,23 juta orang.
Sri Mulyani menegaskan, angka-angka tersebut mempertimbakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami koreksi pada tahun ini. Semula, pertumbuhan ekonomi ditargetkan bisa tumbuh 5,3% dan kini diproyeksikan bisa tumbuh negatif 0,4%.
"Kita masih menggunakan skema pertumbuhan ekonomi antara 2,3% itu untuk menjadi skenario berat dan pada level yang sangat berat pertumbuhan -0,4%," jelasnya.
(fai)