PT Suri Nusantara, Bulog dan KDS Lakukan Operasi Pasar Daging
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka mendukung pemerintah menjaga stabilitasi harga daging saat Ramadhan hingga Idul Fitri 2017, PT Suri Nusantara (Toko Daging Nusantara) bersama Bulog dan Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya melaksanakan operasi pasar daging tahap pertama di lingkungan masyarakat Jatisampurna Bekasi, Jawa Barat.
Belajar dari tahun tahun sebelumnya, bahwa dua atau tiga hari memasuki bulan suci Ramadhan, animo masyarakat membeli daging sangat besar sebagai persediaan untuk berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat. "Untuk itulah maka operasi pasar ini kita lakukan dua hari menjelang bulan suci Ramadhan," ujar Direktur Utama PT Suri Nusantara, Diana Dewi.
Dalam operasi pasar daging ini, harga jual untuk daging beku grade 2 sebesar Rp65.000/kg, untuk grade 1 adalah Rp75.000/kg, sedangkan khusus daging segar Rp90.000/kg. Harga jual tersebut di bawah harga pasar yang ditetapkan pemerintah.
Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk daging beku atau impor sebesar Rp80.000/kg, sedangkan harga daging segar di pasar tradisional pada posisi di angka Rp120.000/kg. Harga ini diharapkan tidak melampaui daya beli masyarakat, sehingga kebutuhan daging selama bulan puasa dan menjelang Idul Fitri dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau.
PT Suri Nusantara selaku pengelola Toko Daging Nusantara konsisten mendukung upaya pemerintah untuk selalu menjaga stabilisasi harga daging terutama menjelang hari hari besar keagamaan seperti bulan puasa dan Idul Fitri, dimana kebutuhan masyarakat akan naik hampir tiga kali lipat.
"Selama bulan puasa ini sampai mendekati Idul Fitri, kami akan mengadakan operasi pasar daging untuk mempengaruhi harga pasar sehingga dapat terjangkau masyarakat," ujar Diana.
Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang menyambut baik inisiatif PT Suri Nusantara melakukan operasi pasar daging dengan harga yang terjangkau. "Jika importir daging lainnya melakukan kegiatan seperti ini tentu akan sangat membantu masyarakat di Jabodetabek dan dapat meredam terjadinya gejolak harga daging," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Data Komite Daging Sapi Jakarta Raya, kebutuhan daging di Jakarta dalam kondisi normal mencapai 165 ton setiap hari atau setara dengan 700 ekor per hari. H-3 menjelang puasa akan naik sekitar 30% dan H-7 menjelang Idul Fitri akan naik 75%, dimana masyarakat yang bisanya membeli 1 kg menjelang Idul Fitri akan membeli 4 kg-5 kg.
Dari komposisi di atas, hampir 95% kebutuhan daging di Jabodetabek di suplai dari dari daging impor, hanya 5% yang mampu disuplai dari daging lokal.
"Mendekati Idul Fitri tahun ini, pemerintah harus memastikan stok kita berlimpah dan mencukupi sehingga tidak terjadi gejolak harga yang merugikan masyarakat. Jika stoknya tersedia maka Pemerintah harus memastikan pendistribusian yang merata dan tepat waktu ke daerah-daerah yang merupakan pusat-pusat konsumen," ujar Sarman.
Sehingga HET daging impor yang telah ditetapkan pemerintah di angka Rp80.000/kg dapat terjaga dan tidak melampaui dari harga tersebut. "Saya selaku Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya mengajak kepada para importir daging lainnya untuk dapat mengikuti jejak PT Suri Nusantara melakukan operasi pasar daging dengan harga murah dan terjangkau," sambungnya.
Sarman yang juga Plt. Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia meminta agar Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan juga memberikan perhatian khusus kepada perusahaan importir daging yang dengan sukarela mendukung program pemerintah menjaga stabilisasi harga daging menjelang hari hari besar keagamaan.
Belajar dari tahun tahun sebelumnya, bahwa dua atau tiga hari memasuki bulan suci Ramadhan, animo masyarakat membeli daging sangat besar sebagai persediaan untuk berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat. "Untuk itulah maka operasi pasar ini kita lakukan dua hari menjelang bulan suci Ramadhan," ujar Direktur Utama PT Suri Nusantara, Diana Dewi.
Dalam operasi pasar daging ini, harga jual untuk daging beku grade 2 sebesar Rp65.000/kg, untuk grade 1 adalah Rp75.000/kg, sedangkan khusus daging segar Rp90.000/kg. Harga jual tersebut di bawah harga pasar yang ditetapkan pemerintah.
Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk daging beku atau impor sebesar Rp80.000/kg, sedangkan harga daging segar di pasar tradisional pada posisi di angka Rp120.000/kg. Harga ini diharapkan tidak melampaui daya beli masyarakat, sehingga kebutuhan daging selama bulan puasa dan menjelang Idul Fitri dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau.
PT Suri Nusantara selaku pengelola Toko Daging Nusantara konsisten mendukung upaya pemerintah untuk selalu menjaga stabilisasi harga daging terutama menjelang hari hari besar keagamaan seperti bulan puasa dan Idul Fitri, dimana kebutuhan masyarakat akan naik hampir tiga kali lipat.
"Selama bulan puasa ini sampai mendekati Idul Fitri, kami akan mengadakan operasi pasar daging untuk mempengaruhi harga pasar sehingga dapat terjangkau masyarakat," ujar Diana.
Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang menyambut baik inisiatif PT Suri Nusantara melakukan operasi pasar daging dengan harga yang terjangkau. "Jika importir daging lainnya melakukan kegiatan seperti ini tentu akan sangat membantu masyarakat di Jabodetabek dan dapat meredam terjadinya gejolak harga daging," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Data Komite Daging Sapi Jakarta Raya, kebutuhan daging di Jakarta dalam kondisi normal mencapai 165 ton setiap hari atau setara dengan 700 ekor per hari. H-3 menjelang puasa akan naik sekitar 30% dan H-7 menjelang Idul Fitri akan naik 75%, dimana masyarakat yang bisanya membeli 1 kg menjelang Idul Fitri akan membeli 4 kg-5 kg.
Dari komposisi di atas, hampir 95% kebutuhan daging di Jabodetabek di suplai dari dari daging impor, hanya 5% yang mampu disuplai dari daging lokal.
"Mendekati Idul Fitri tahun ini, pemerintah harus memastikan stok kita berlimpah dan mencukupi sehingga tidak terjadi gejolak harga yang merugikan masyarakat. Jika stoknya tersedia maka Pemerintah harus memastikan pendistribusian yang merata dan tepat waktu ke daerah-daerah yang merupakan pusat-pusat konsumen," ujar Sarman.
Sehingga HET daging impor yang telah ditetapkan pemerintah di angka Rp80.000/kg dapat terjaga dan tidak melampaui dari harga tersebut. "Saya selaku Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya mengajak kepada para importir daging lainnya untuk dapat mengikuti jejak PT Suri Nusantara melakukan operasi pasar daging dengan harga murah dan terjangkau," sambungnya.
Sarman yang juga Plt. Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia meminta agar Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan juga memberikan perhatian khusus kepada perusahaan importir daging yang dengan sukarela mendukung program pemerintah menjaga stabilisasi harga daging menjelang hari hari besar keagamaan.
(ven)