Investasi Pasar Modal Jadi Primadona di DIY
A
A
A
YOGYAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi daerah yang paling bagus penetrasi investor saham di Tanah Air. Dari sisi pertumbuhan jumlah investor lokal, DIY menduduki ranking pertama dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia.
KepaIa Pengembangan Wiiayah III PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Dedy Priadi mengungkapkan, penetrasi bursa saham di Yogyakarta sangat baik. Sehingga jumlah investor pasar saham dari DIY selalu mengalami peningkatan, meskipun dari sisi transaksi besarannya tidak terlalu besar.
Menurutnya DIY sebagai kota pelajar menjadikan nilai transaksinya tidak begitu besar. "Tidak terlalu besar tidak apa-apa, yang penting angka literasinya terus meningkat," ujarnya.
Memang, selama ini BEI selalu gencar melakukan edukasi dan kampanye terkait bursa saham melalui kampus-kampus yang ada di DIY dan sekitarnya. Mereka gerilya melakukan kerja sama dengan pihak kampus mendirikan galeri investasi. Di Galeri Investasi ini, mahasiswa bisa belajar seluk beluk pasar modal dan langsung bisa bertransaksi.
Transaksi dari Galeri Investasi yang dilakukan oleh para mahasiswa memang belum begitu besar. Namun sasaran BEI sebenarnya bukan sekedar nilai transaksi, tetapi lebih ke edukasi sejak dini terkait dengan produk-produk investasi saham. Kendati saat ini nilai transaksi masih minim, tetapi beberapa tahun ke depan akan jauh meningkat.
Kepala Perwakilan BEI Yogyakarta Irfan Noor Riza membenarkan hal tersebut yang menurutnya tahun ini memang cukup menggembirakan. Jumlah transaksi yang dilakukan oleh investor DIY sudah mencapai lebih dari Rp 5,6 triliun. Pihaknya mencatat terjadi kenaikan rata-rata transaksi setiap bulannya dibanding rata-rata transaksi bulanan tahun sebelumnya.
"BEI mencatat jumlah rata-rata transaksi bulanan tahun ini mencapai Rp2,65 triliun. Tahun lalu rata-rata transaksi bulanannya hanya Rp400 miliar," ungkapnya.
Aksi borong saham nampaknya banyak dilakukan oleh investor asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam tiga bulan pertama, Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta mencatat terjadi lonjakan transaksi saham rata-rata setiap bulannya, bahkan sangat signifikan karena hampir 500%.
Menurutnya, tahun ini memang cukup bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini lantaran selain mencatat pertumbuhan investor baru yang cukup signifikan, pihaknya juga mencatat transaksi sangat bagus di tiga bulan pertama tahun 2017 ini. Kendati baru hadir di Yogyakarta sejak tahun 2009 yang lalu, tetapi penetrasi pasar saham cukup bagus.
"Kami gencar mereka mendirikan galeri-galeri investasi di berbagai kampus yang ada di Yogyakarta dan Solo hingga Karisedanan Banyumas. Di Yogyakarta sendiri, saat ini sudah ada 30 galeri investasi yang tersebar di berbagai kampus," terangnya.
KepaIa Pengembangan Wiiayah III PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Dedy Priadi mengungkapkan, penetrasi bursa saham di Yogyakarta sangat baik. Sehingga jumlah investor pasar saham dari DIY selalu mengalami peningkatan, meskipun dari sisi transaksi besarannya tidak terlalu besar.
Menurutnya DIY sebagai kota pelajar menjadikan nilai transaksinya tidak begitu besar. "Tidak terlalu besar tidak apa-apa, yang penting angka literasinya terus meningkat," ujarnya.
Memang, selama ini BEI selalu gencar melakukan edukasi dan kampanye terkait bursa saham melalui kampus-kampus yang ada di DIY dan sekitarnya. Mereka gerilya melakukan kerja sama dengan pihak kampus mendirikan galeri investasi. Di Galeri Investasi ini, mahasiswa bisa belajar seluk beluk pasar modal dan langsung bisa bertransaksi.
Transaksi dari Galeri Investasi yang dilakukan oleh para mahasiswa memang belum begitu besar. Namun sasaran BEI sebenarnya bukan sekedar nilai transaksi, tetapi lebih ke edukasi sejak dini terkait dengan produk-produk investasi saham. Kendati saat ini nilai transaksi masih minim, tetapi beberapa tahun ke depan akan jauh meningkat.
Kepala Perwakilan BEI Yogyakarta Irfan Noor Riza membenarkan hal tersebut yang menurutnya tahun ini memang cukup menggembirakan. Jumlah transaksi yang dilakukan oleh investor DIY sudah mencapai lebih dari Rp 5,6 triliun. Pihaknya mencatat terjadi kenaikan rata-rata transaksi setiap bulannya dibanding rata-rata transaksi bulanan tahun sebelumnya.
"BEI mencatat jumlah rata-rata transaksi bulanan tahun ini mencapai Rp2,65 triliun. Tahun lalu rata-rata transaksi bulanannya hanya Rp400 miliar," ungkapnya.
Aksi borong saham nampaknya banyak dilakukan oleh investor asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam tiga bulan pertama, Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta mencatat terjadi lonjakan transaksi saham rata-rata setiap bulannya, bahkan sangat signifikan karena hampir 500%.
Menurutnya, tahun ini memang cukup bagus dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini lantaran selain mencatat pertumbuhan investor baru yang cukup signifikan, pihaknya juga mencatat transaksi sangat bagus di tiga bulan pertama tahun 2017 ini. Kendati baru hadir di Yogyakarta sejak tahun 2009 yang lalu, tetapi penetrasi pasar saham cukup bagus.
"Kami gencar mereka mendirikan galeri-galeri investasi di berbagai kampus yang ada di Yogyakarta dan Solo hingga Karisedanan Banyumas. Di Yogyakarta sendiri, saat ini sudah ada 30 galeri investasi yang tersebar di berbagai kampus," terangnya.
(akr)