Saham AS Mendekati Level Tertinggi Sepanjang Masa
Saham AS Mendekati Level Tertinggi Sepanjang Masa
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat naik ke tingkat rekor pada penutupan perdagangan Jumat, dimana Wall Street mengabaikan laporan pekerjaan yang di bawah ekspektasi.
Melansir dari CNBC, Sabtu (3/6/2017), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 62,11 poin atau 0,29% menjadi 21.206,29, dengan saham Microsoft memimpin penguatan.
Sementara indeks S & P 500 naik 9,01 poin atau 0,37% menjadi 2.439,07, dengan delapan sektor saham teknologi informasi berakhir lebih tinggi. Dan Nasdaq menguat 58,97 poin atau 0,94% ke level 6.305,80.
Naiknya Wall Street lebih tertuju pada saham-saham teknologi informasi yang diperdagangkan lebih tinggi, sehingga pelaku pasar mengabaikan data pekerjaan. Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics, mengatakan saham-saham TI yang naik 0,67% membantu mengerek indeks pada perdagangan Jumat.
"Saham-saham teknologi ini telah berkembang dan mereka dalam perjalanan ke titik tertinggi sepanjang masa," ujarnya kepada CNBC.
Departemen Tenaga Kerja AS melansir data pekerja bulan Mei hanya 138.000, lebih rendah dari perkiraan sebesar 185.000. Begitu juga dengan pertumbuhan upah, dimana rata-rata upah per jam hanya meningkat 2,5% (yoy). Dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,3%.
Meski demikian, mengutip dari Bloomberg, Sabtu (3/6), laporan pekerjaan terbaru itu kemungkinan tidak akan menghalangi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. Pasalnya dalam dua pekan belakangan, ekonomi AS terus bergerak naik, sementara Washington mulai menunjukkan tanda-tanda reformasi pajak.
Melansir dari CNBC, Sabtu (3/6/2017), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 62,11 poin atau 0,29% menjadi 21.206,29, dengan saham Microsoft memimpin penguatan.
Sementara indeks S & P 500 naik 9,01 poin atau 0,37% menjadi 2.439,07, dengan delapan sektor saham teknologi informasi berakhir lebih tinggi. Dan Nasdaq menguat 58,97 poin atau 0,94% ke level 6.305,80.
Naiknya Wall Street lebih tertuju pada saham-saham teknologi informasi yang diperdagangkan lebih tinggi, sehingga pelaku pasar mengabaikan data pekerjaan. Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics, mengatakan saham-saham TI yang naik 0,67% membantu mengerek indeks pada perdagangan Jumat.
"Saham-saham teknologi ini telah berkembang dan mereka dalam perjalanan ke titik tertinggi sepanjang masa," ujarnya kepada CNBC.
Departemen Tenaga Kerja AS melansir data pekerja bulan Mei hanya 138.000, lebih rendah dari perkiraan sebesar 185.000. Begitu juga dengan pertumbuhan upah, dimana rata-rata upah per jam hanya meningkat 2,5% (yoy). Dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,3%.
Meski demikian, mengutip dari Bloomberg, Sabtu (3/6), laporan pekerjaan terbaru itu kemungkinan tidak akan menghalangi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. Pasalnya dalam dua pekan belakangan, ekonomi AS terus bergerak naik, sementara Washington mulai menunjukkan tanda-tanda reformasi pajak.
(ven)
Explore More