Zurich Indonesia Ingin Tingkatkan Kesadaran Asuransi Properti

Jum'at, 09 Juni 2017 - 05:17 WIB
Zurich Indonesia Ingin...
Zurich Indonesia Ingin Tingkatkan Kesadaran Asuransi Properti
A A A
JAKARTA - Asuransi properti merupakan salah satu penyokong utama sektor asuransi umum di Indonesia. Di PT Zurich Insurance Indonesia sendiri, asuransi properti berkontribusi sebesar 60% terhadap keseluruhan bisnis perusahaan. Di sisi lain, asuransi properti sendiri belum terlalu dikenal di masyarakat Indonesia.

“Banyak orang beranggapan bahwa asuransi properti itu mahal. Padahal jika dihitung-hitung, perbaikan atas properti yang rusak karena terkena musibah dan tidak diasuransikan jauh lebih mahal. Dengan mengasuransikan properti bisnis yang kita miliki, secara tidak langsung kita juga mengamankan investasi jangka panjang kita,” kata Corporate and Commercial Director dari PT Zurich Insurance Indonesia Wirahadi Suryana dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Indonesia terletak di kawasan ring of fire. Karenanya negara ini termasuk negara yang sangat rawan terkena bencana seperti letusan gunung berapi, gempa, longsor, banjir dan bencana lainnya.

Risiko bencana yang dihadapi pelaku usaha menjadi sangat tinggi. Apalagi untuk usaha kecil menengah (UKM) yang seringkali menghadapi tantangan dan risiko yang lebih tinggi dibanding perusahaan besar, terutama di sisi permodalan dan ketergantungan terhadap pemilik.

Di sisi lain, kesadaran UKM atas pentingnya asuransi masih berbanding terbalik dengan risiko-risiko yang harus dihadapi.

Data Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) tahun 2013 mencatat hampir 90% pelaku UKM di Indonesia belum terlalu memikirkan soal asuransi ataupun bagaimana cara melindungi bisnis mereka.

“Bayangkan jika terjadi bencana alam atau kebakaran yang merusak pabrik atau bahan baku bisnis UKM. Jika tidak memiliki asuransi, kerugian properti dan bisnis harus ditanggung sendiri dan menggangu operasional bisnis secara keseluruhan," papar dia.

Di balik tantangan dari sisi pemahaman asuransi masyarakat yang belum cukup tinggi, Zurich melihat pasar asuransi di Indonesia sebagai pasar yang sangat prospektif.

Merujuk pada data yang dihimpun oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pertumbuhan premi asuransi harta benda atau properti pada kuartal I/2017 memang sempat mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,7%. Namun demikian, asuransi properti memiliki potensi besar untuk terus tumbuh di masa depan.

Terutama, melihat besarnya upaya dan dukungan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor properti di Indonesia dan penetrasi asuransi properti yang masih rendah.

Wira menjelaskan strategi Zurich dalam memperluas pasarnya. Sejak tahun lalu Zurich mulai bertahap mengubah fokus ke segmen ritel. Perubahan fokus itu dilakukan lantaran segmen ritel dinilai memiliki potensi yang sangat besar.

"Sedangkan khusus untuk asuransi properti di luar bisnis global, saat ini terdapat sekitar 35% dari pendapatan premi properti Zurich yang bersumber dari segmen ritel dan UKM di dalamnya. Kami yakin dengan kombinasi edukasi dan produk yang tepat, pemahaman akan pentingnya asuransi properti akan semakin meluas," katanya.

Sejak beberapa tahun terakhir Zurich juga serius berupaya merangkul peserta asuransi dari segmen pelaku UKM. Untuk itu, Zurich menyediakan produk Zurich Business Guard yang didesain khusus untuk memberikan proteksi bagi pengusaha UKM, termasuk perlindungan properti.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9123 seconds (0.1#10.140)