Mendag Akui Ekspor RI Terhambat Konflik Qatar-Negara Teluk
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui konflik politik yang terjadi antara Qatar dengan sejumlah negara Teluk menghambat ekspor Indonesia ke Qatar serta beberapa negara di Timur Tengah. Pasalnya, terdapat sejumlah rute penerbangan ke Timur Tengah yang melewati Qatar diblokade.
Dia mengungkapkan, konflik negara Kawasan Teluk memang sedikit banyak berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia. Namun, hingga saat ini, politikus Partai NasDem ini masih belum menghitung total kerugian yang dialami akibat konflik tersebut.
"Kalau yang rutenya melalui Qatar yang diblokade itu, pasti terganggu. Tetapi seberapa besar, kita belum bisa hitung, kita ikuti terus perkembangannya," katanya usai buka puasa bersama di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Mantan Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) ini meminta para eksportir yang mengandalkan negara Timur Tengah sebagai negara tujuan ekspornya untuk hati-hati, dan mengambil langkah antisipasi. Pemerintah sendiri akan terus memantau perkembangan terbaru atas kasus tersebut.
"Kita akan pantau terus, dan Ibu Menlu (Retno Marsudi) akan melakukan koordinasinya. Jadi kita akan ikuti semua perkembangan dengan Ibu Menlu. Paling tidak ekspor kita walaupun tidak terlalu besar, pasti sedikit banyak terganggu," tandasnya.
Dia mengungkapkan, konflik negara Kawasan Teluk memang sedikit banyak berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia. Namun, hingga saat ini, politikus Partai NasDem ini masih belum menghitung total kerugian yang dialami akibat konflik tersebut.
"Kalau yang rutenya melalui Qatar yang diblokade itu, pasti terganggu. Tetapi seberapa besar, kita belum bisa hitung, kita ikuti terus perkembangannya," katanya usai buka puasa bersama di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Mantan Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) ini meminta para eksportir yang mengandalkan negara Timur Tengah sebagai negara tujuan ekspornya untuk hati-hati, dan mengambil langkah antisipasi. Pemerintah sendiri akan terus memantau perkembangan terbaru atas kasus tersebut.
"Kita akan pantau terus, dan Ibu Menlu (Retno Marsudi) akan melakukan koordinasinya. Jadi kita akan ikuti semua perkembangan dengan Ibu Menlu. Paling tidak ekspor kita walaupun tidak terlalu besar, pasti sedikit banyak terganggu," tandasnya.
(ven)