Jalur Mudik Trans Jawa Sepanjang 337 Kilometer Difungsikan Sementara
A
A
A
SOLO - Menyambut musim mudik Lebaran 2017, pemerintah memfungsikan jalur tol trans jawa dengan total panjang 337 kilometer (Km). Jalur tol tersebut difungsikan sementara meski belum beroperasi. Namun begitu, beroperasinya jalur tol tersebut diharapkan mampu mengurai kendaraan pemudik dari arah Jakarta menuju ke arah Bandung melalui Pantai Selatan maupun ke arah Cirebon melewati Jalur pantai utara.
Adapun ruas jalur tol yang akan difungsikan meliputi Ruas Brebes Timur-Weleri sepanjang 110 km dan Ruas Semarang-Surabaya sepanjang 227 km. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, ruas-ruas tol tersebut beberapa diantaranya masih dalam pengerjaan. Meski begitu dia memastikan pekerjaan tersebut, bisa diselesaikan sesuai dengan target waktu sebelum masa mudik dimulai.
"Masih ada pengerjaan sedikit, termasuk penambahan rambu untuk memandu para pemudik nantinya. Saya pastikan pada H-10 sudah bisa dilalui oleh para pemudik," kata Menteri Basuki ketika meninjau jalur tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surakarta.
Sejumlah ruas tol fungsional yang memungkinkan dilalui pemudik di antaranya tol Pejagan-Pemalang setelah melalui pintu keluar tol Brebes Timur (Brexit). Di ruas tol ini, para pemudik bisa melintas di jalur Pejagan-Pemalang yang sudah beroperasi tepatnya di Seksi II Pejagan-Brebes-Barat dan Seksi II Brebes Barat-Brebes Timur. Selanjutnya Seksi III Brebes Timur -Tegal (10,40 km) dan Seksi IV Tegal-Pemalang sepanjang 26,90 km akan fungsional.
Setelah keluar Pemalang, pemudik bisa melanjutkan ke jalur tol fungsional berikutnya tepatnya di ruas tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km meliputi dua seksi masing-masing seksi Pemalang-Perkalongan serta Pemalang-Batang. Dari Batang, pemudik melewati jalur fungsional tol Batang-Semarang. Di ruas tol ini akan terbuka jalur menuju Weleri Semarang melalui Seksi I Batang - Batang Timur dan Seksi II Batang-Timur-Weleri.
Menteri Basuki menegaskan, kondisi jalan tol sepanjang ruas tersebut sudah cukup baik meski dalam tahap perkerasan beton tipis. "Kami himbau para pemudik memacu kendaraannya dengan pada kecepatan rata-rata 40 km per jam. Saya sudah sampaikan kebutuhan untuk menambah lampu penerangan jalan di waktu malam dan reflektor lampu mobil agar lebih aman," ujar dia.
Dia menambahkan, penanda arah keluar/masuk tol akan dipasang. Adapun kondisi jalan memang tampak masih berdebu dan akan diantisipasi dengan cara dibersihkan. "Untuk jalanan yang masih berdebu akan segera dibersihkan dan seluruh pekerjaan konstruksi akan dihentikan pada H-10 Lebaran," ujarnya.
Perjalanan peninjauan jalan tol fungsional juga ditindaklanjuti dengan meninjau Jembatan Kali Sambung yang menjadi titik kritis. Ditargetkan pada Selasa (13/6) sudah selesai dilakukan pengecoran dengan metode fasttrack dengan aditif yang akan membuat beton lebih cepat kering dalam waktu tiga hari dibanding biasanya dua minggu. "Ditargetkan bisa dilewati pada H-10 Lebaran atau tanggal 16 Juni 2017 mulai pukul 00.00 WIB," pungkasnya.
Selain jembatan, salah satu titik kritis yang telah diselesaikan yakni jalan layang Kandeman di Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang membelah jalur Pantura. Pada ruas tol Batang-Semarang terdapat pintu keluar Grinsing yang berjarak 34 Km dari Semarang. Untuk di ruas Tol Batang-Semarang yang fungsional Kementerian PUPR juga menyiapkan empat tempat istirahat sementara (TIS) diantaranya, TIS Juragan, Gondang, Ketanggan dan Plelen.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani yang ikut melakukan peninjauan, mengatakan untuk ruas Batang-Semarang, pengelola jalan tol yang dikelola Jasa Marga melalui Jasa Marga Semarang Batang baru mengfungsikan dua ruas dari Batang hingga Weleri. "Selanjutnya nanti akan kita susul penyelesaiannya hingga ke Ngaliyan. saat ini progresnya berjalan 80%. targetnya 2018 bisa selesai," pungkasnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Herry Trisaputra Zuna mengatakan jalan tol fungsional ini adalah jalur alternatif pemudik menuju Semarang dan sekitarnya dengan memiliki dua ruas jalur.
Dengan melintasi jalan tol fungsional ini, berdasarkan simulasi BPJT maka pemudik hanya akan menempuh waktu perjalanan selama tiga jam dari pintu tol Brebes Timur hingga Waleri. "Jalur tol fungsional ini bisa dicapai selama tiga jam kurang, dengan kecepatan 40 kilometer per jam sepanjang 110 km. Dan tentunya dengan syarat tak ada kepadatan saat mudik nanti," jelas Herry.
Dia menambahkan, dengan melalui jalur tersebut secara normal maka pengendara akan diuntungkan waktu minimal satu jam lebih cepat dibandingkan melalui jalur nasional Pantura yang dicapai lebih dari empat jam. "Kalau lalui jalur Pantura itu bisa empat jam lebih, kalau lewat tol ini bisa kira-kira kurang dari tiga jam dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam," pungkasnya.
Dalam kunjungan kunjungan Menteri Basuki menyusuri ruas tol tersebut, turut mendampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Danis H. Sumadilaga, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Adapun ruas jalur tol yang akan difungsikan meliputi Ruas Brebes Timur-Weleri sepanjang 110 km dan Ruas Semarang-Surabaya sepanjang 227 km. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, ruas-ruas tol tersebut beberapa diantaranya masih dalam pengerjaan. Meski begitu dia memastikan pekerjaan tersebut, bisa diselesaikan sesuai dengan target waktu sebelum masa mudik dimulai.
"Masih ada pengerjaan sedikit, termasuk penambahan rambu untuk memandu para pemudik nantinya. Saya pastikan pada H-10 sudah bisa dilalui oleh para pemudik," kata Menteri Basuki ketika meninjau jalur tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surakarta.
Sejumlah ruas tol fungsional yang memungkinkan dilalui pemudik di antaranya tol Pejagan-Pemalang setelah melalui pintu keluar tol Brebes Timur (Brexit). Di ruas tol ini, para pemudik bisa melintas di jalur Pejagan-Pemalang yang sudah beroperasi tepatnya di Seksi II Pejagan-Brebes-Barat dan Seksi II Brebes Barat-Brebes Timur. Selanjutnya Seksi III Brebes Timur -Tegal (10,40 km) dan Seksi IV Tegal-Pemalang sepanjang 26,90 km akan fungsional.
Setelah keluar Pemalang, pemudik bisa melanjutkan ke jalur tol fungsional berikutnya tepatnya di ruas tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km meliputi dua seksi masing-masing seksi Pemalang-Perkalongan serta Pemalang-Batang. Dari Batang, pemudik melewati jalur fungsional tol Batang-Semarang. Di ruas tol ini akan terbuka jalur menuju Weleri Semarang melalui Seksi I Batang - Batang Timur dan Seksi II Batang-Timur-Weleri.
Menteri Basuki menegaskan, kondisi jalan tol sepanjang ruas tersebut sudah cukup baik meski dalam tahap perkerasan beton tipis. "Kami himbau para pemudik memacu kendaraannya dengan pada kecepatan rata-rata 40 km per jam. Saya sudah sampaikan kebutuhan untuk menambah lampu penerangan jalan di waktu malam dan reflektor lampu mobil agar lebih aman," ujar dia.
Dia menambahkan, penanda arah keluar/masuk tol akan dipasang. Adapun kondisi jalan memang tampak masih berdebu dan akan diantisipasi dengan cara dibersihkan. "Untuk jalanan yang masih berdebu akan segera dibersihkan dan seluruh pekerjaan konstruksi akan dihentikan pada H-10 Lebaran," ujarnya.
Perjalanan peninjauan jalan tol fungsional juga ditindaklanjuti dengan meninjau Jembatan Kali Sambung yang menjadi titik kritis. Ditargetkan pada Selasa (13/6) sudah selesai dilakukan pengecoran dengan metode fasttrack dengan aditif yang akan membuat beton lebih cepat kering dalam waktu tiga hari dibanding biasanya dua minggu. "Ditargetkan bisa dilewati pada H-10 Lebaran atau tanggal 16 Juni 2017 mulai pukul 00.00 WIB," pungkasnya.
Selain jembatan, salah satu titik kritis yang telah diselesaikan yakni jalan layang Kandeman di Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang membelah jalur Pantura. Pada ruas tol Batang-Semarang terdapat pintu keluar Grinsing yang berjarak 34 Km dari Semarang. Untuk di ruas Tol Batang-Semarang yang fungsional Kementerian PUPR juga menyiapkan empat tempat istirahat sementara (TIS) diantaranya, TIS Juragan, Gondang, Ketanggan dan Plelen.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani yang ikut melakukan peninjauan, mengatakan untuk ruas Batang-Semarang, pengelola jalan tol yang dikelola Jasa Marga melalui Jasa Marga Semarang Batang baru mengfungsikan dua ruas dari Batang hingga Weleri. "Selanjutnya nanti akan kita susul penyelesaiannya hingga ke Ngaliyan. saat ini progresnya berjalan 80%. targetnya 2018 bisa selesai," pungkasnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Herry Trisaputra Zuna mengatakan jalan tol fungsional ini adalah jalur alternatif pemudik menuju Semarang dan sekitarnya dengan memiliki dua ruas jalur.
Dengan melintasi jalan tol fungsional ini, berdasarkan simulasi BPJT maka pemudik hanya akan menempuh waktu perjalanan selama tiga jam dari pintu tol Brebes Timur hingga Waleri. "Jalur tol fungsional ini bisa dicapai selama tiga jam kurang, dengan kecepatan 40 kilometer per jam sepanjang 110 km. Dan tentunya dengan syarat tak ada kepadatan saat mudik nanti," jelas Herry.
Dia menambahkan, dengan melalui jalur tersebut secara normal maka pengendara akan diuntungkan waktu minimal satu jam lebih cepat dibandingkan melalui jalur nasional Pantura yang dicapai lebih dari empat jam. "Kalau lalui jalur Pantura itu bisa empat jam lebih, kalau lewat tol ini bisa kira-kira kurang dari tiga jam dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam," pungkasnya.
Dalam kunjungan kunjungan Menteri Basuki menyusuri ruas tol tersebut, turut mendampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Danis H. Sumadilaga, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
(akr)