Bahas Kerangka Ekonomi 2018, Asumsi Makro Diminta Kredibel
A
A
A
JAKARTA - Komisi XI DPR RI menggelar rapat kerja dengan pemerintah guna membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2018. Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi XI Melchias Markus Mekeng mengungkapkan, pihaknya mengerti sikap optimis pemerintah dalam asumsi ekonomi makro.
Namun demikian, Ia mengingatkan kepada pemerintah agar tidak terlalu terbawa optimisme, lantaran kondisi global dan domestik belum pulih benar. "Kita mengerti keoptimisan pemerintah, tapi tantangan global dan domestik masih ada dan pastinya akan menyulitkan untuk ke depannya pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan," katanya di ruang rapat Komisi XI, Jakarta, Senin (13/6/2017).
Dia menambahkan pemerintah juga harus fokus ke penerimaan negara dari pajak, lantaran sampai akhir Mei, penerimaannya belum mencapai setengah dari target yang ditetapkan. "Berdasarkan penerimaan pajak sampai akhir Mei 2017, ini baru 30,9% dari target," kata dia.
Komisi XI pun meminta, agar pemerintah membuat asumsi makro yang lebih konkrit dan kredibel agar tidak meleset terlalu jauh dari angka yang ditargetkan. "Kami minta pemerintah meyakinkan kami juga atas asumsi makro yang kredibel dengan melihat situasi-situasi global dan domestik," pungkasnya.
Sebagai informasi dari hadir dari pihak pemerintah dalam rapat kerja yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, Deputi Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi dan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi.
Namun demikian, Ia mengingatkan kepada pemerintah agar tidak terlalu terbawa optimisme, lantaran kondisi global dan domestik belum pulih benar. "Kita mengerti keoptimisan pemerintah, tapi tantangan global dan domestik masih ada dan pastinya akan menyulitkan untuk ke depannya pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan," katanya di ruang rapat Komisi XI, Jakarta, Senin (13/6/2017).
Dia menambahkan pemerintah juga harus fokus ke penerimaan negara dari pajak, lantaran sampai akhir Mei, penerimaannya belum mencapai setengah dari target yang ditetapkan. "Berdasarkan penerimaan pajak sampai akhir Mei 2017, ini baru 30,9% dari target," kata dia.
Komisi XI pun meminta, agar pemerintah membuat asumsi makro yang lebih konkrit dan kredibel agar tidak meleset terlalu jauh dari angka yang ditargetkan. "Kami minta pemerintah meyakinkan kami juga atas asumsi makro yang kredibel dengan melihat situasi-situasi global dan domestik," pungkasnya.
Sebagai informasi dari hadir dari pihak pemerintah dalam rapat kerja yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, Deputi Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi dan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi.
(akr)