Thaifex-World of Food Asia, Ajang Kumpulnya Inovator Industri Makanan

Selasa, 13 Juni 2017 - 19:35 WIB
Thaifex-World of Food...
Thaifex-World of Food Asia, Ajang Kumpulnya Inovator Industri Makanan
A A A
BANGKOK - Keberlanjutan dan keamanan di bidang pangan menjadi tantangan tersendiri saat ini. Thaifex-World of Food Asia kembali mengadakan pameran berbagai inovasi industri pangan sebagai usaha untuk menjawab tantangan tersebut.

Managing Director di PT Koelnmesse Pte Ltd, Mathias Kuepper mengatakan inovasi industri pangan mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari peserta Thaifex-World of Food Asia 2017 yang menghadirkan hal-hal baru dalam industri pangan. Bahkan menurutnya, Thaifex tahun ini juga diikuti dari negara di luar kawasan Asia.

“Tahun ini lebih besar dibandingkan pameran sebelumnya. Setidaknya 2.000 peserta dari berbagai negara terlibat dalam pameran ini. Tentunya inovasi akan menjadi tema terdepan di pameran ini,” katanya saat konfrensi pers di IMPACT Hall, Bangkok, Thailand, Selasa (13/6/2017).

Pameran makanan terbesar di Asia ini akan mempertemukan semua pihak yang terlibat dalam industri pangan. Setidaknya 4.500 pelaku industri makanan diharakan akan berkumpul di Bangkok untuk membangun jaringan dan bertukar ide inovasi.

“Kami ingin membantu memfasilitasi agar terjadi integrasi antara pelaku industri pangan di Asean dengan pasar global,” tuturnya.

Kuepper menambahkan Thaifex-World of Food Asia 2017 tidak saja memberikan ruang untuk melakukan pameran inovasi industri pangan. Dia mengatakan Thaifex berkomitmen membantu para pelaku industri mengembangkan produk makanan mereka. Dimana pengembangan ini erat kaitannya dengan kualitas, inovasi, tren dan peluang perdagangan.

“Menyusun suatu platform bisnis yang berpengaruh merupakan hal penting. Sehingga bisnis dapat berkembang dan bertahan dalam jangka panjang. Kami akan terus memberikan nilai dan berevolusi dengan tren baru bersama,” ungkapnya.

Apalagi melihat berbagai inovasi, industri pangan ditantang tidak saja terfokus pada soal rasa semata. Tetapi banyak hal yang harus dipertimbangkan, mengingat pasar industri pangan saat ini beragam dan memiliki segmentasi yang berbeda-beda.

“Industri makanan berbeda dengan automotif. Industri makanan selalu dibutuhkan. Jadi tidak hanya soal rasa tapi perlu diperhatikan soal pemasaran, tren dan inovasinya,” ungkapnya.

Ketua Kamar Dagang Thailand, Kalin Sarasin mengatakan penyelenggaraan Thaifex merupakan bentuk promosi industri pangan Thailand kepada dunia internasional. Menurutnya Thaifex tahun ini semakin bercita rasa internasional.

“Ini bisa dilihat dari peserta, pengunjung dan pembeli yang semain global. Ini menjadi landasan yang baik bagi bisnis makanan Thailand untuk berkembang melampaui asalnya,” ujar kalin.

Kalin mengatakan industri makanan Thailand terus berbenah, baik dari segi tampilan, kualitas dan nilai melalui pameran ini. Apalagi ajang ini cukup baik bagi pengembangan industri pangan menengah dan kecil di Thailand. Menurutnya pameran ini didominasi oleh perusahaan kecil dan menengah.

“Perusahaan kecil sangat penting, terutama bisnis startup. Kita tidak hanya menyewakan ruang tapi bagaimana mengembangkan itu semua. Salah satunya melalui seminar,” tuturnya.

Mengembangkan Pasar Ekspor Bagi UMKM Indonesia
Indonesia pun tak ketinggalan dalam pameran industri makanan yang digelar dari tanggal 31 Mei-4 Juni 2017 ini. Salah satu stand yang berdiri diantara banyak peserta pameran adalah milik Dinas Perindustrian dan Perdangan Provinsi Jawa Tengah. Ini kedua kalinya Provinsi Jawa Tengah ikut dalam Thaifex, setelah satu tahun sebelumnya berhasil membawa kesepakatan dagang di tempat sebesar Rp7 miliar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, M Arif Sambodo mengatakan ajang ini cukup strategis untuk membuka pasar ekspor bagi Indonesia, khususnya industri makanan di Jawa Tengah. Dia mengatakan alasan dinas perindustrian dan perdangan ikut adalah untuk mengangkat usaha kecil menengah (UMKM) agar menembus pasar internasional.

“Ini cukup baik apalagi banyak buyer yang berasal dari berbagai negara. Kita memang punya program mengangkat UMKM. Karena tahun lalu cukup baik hasilnya, kita ikut lagi,” ungkapnya.

Dia mengatakan tidak asal-asalan dalam membawa produk-produk yang akan dipamerkan. Pihaknya melakukan pemilihan produk UMKM yang berasal dari Jawa Tengah dengan beberapa parameter.

“Itu ada bagelan Magelang, karika dan keripik Banjarnegara, terus kerupuk udang dan ikan dari Semarang. Yang kita bawa harus yang standar internasional, baik kemasan ataupun kualitas. Ini kan untuk ekspor. Kita harap hasilnya lebih baik,” ujarnya.

Manajer Ekspor PT Banjarnegara Argomandiri Sejahtera, Pekik Warnendya mengatakan prospek dari pameran di Thaifex cukup baik. Menurutnya antusiasme pembeli luar negeri terhadap produk Indonesia juga tinggi.

“Even ini sangat membantu UMKM terutama untuk promosi di pasar luar negeri. Banyak yang berminat dari berbagai negara baik Amerika, Rusia dan negara Eropa lainnya,” pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7506 seconds (0.1#10.140)