Pertengahan Juni, Outflow Jabodetabek Capai Rp16,2 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta memperkirakan jumlah outflow dan inflow di Jabodetabek pada periode Ramadan serta Idul Fitri 2017 akan meningkat. Yaitu masing-masing 14,4% (dari Rp146,1 triliun) dan 9,5% (dari Rp28,9 triliun) dibandingkan periode tahun 2016.
Adapun outflow Jabodetabek dari tanggal 29 Mei hingga 13 Juni 2017 (11 hari kerja) nasional sebesar Rp16,2 triliun atau 24,4% dari total proyeksi sebesar Rp42,6 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Doni Joewono mengatakan, angka sebesar Rp16,2 triliun tersebut terdiri dari penarikan uang oleh perbankan sebesar Rp13,2 triliun (81,4%).
Kemudian penarikan uang di Kas Titipan sebesar Rp2,8 triliun (17,6%), penukaran masyarakat melalui loket BI dan kas keliling sebesar Rp162 miliar (1,0%).
"Ini siklus tahunan, periode Ramadan dan Idul Fitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai oleh masyarakat," ujar Doni saat media briefing di Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Posisi uang kartal yang diedarkan (UYD) pada akhir Ramadan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan selama 10 tahun terakhir (2007-2016) sebesar 13,9% per tahun.
Sementara posisi UYD pada hari Selasa, tanggal 13 Juni 2017 sebesar Rp633,9 triliun. Dia mengaku, posisi UYD tersebut meningkat sebesar Rp50,5 triliun atau 8,6% dibandingkan posisi sebelum Ramadan 2017 sebesar Rp583,7 triliun (tanggal 26 Mei 2017).
Berdasarkan sebaran wilayah, outflow Jakarta memiliki pangsa sebesar 25,5% atau Rp 42,7 triliun.
Adapun outflow Jabodetabek dari tanggal 29 Mei hingga 13 Juni 2017 (11 hari kerja) nasional sebesar Rp16,2 triliun atau 24,4% dari total proyeksi sebesar Rp42,6 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Doni Joewono mengatakan, angka sebesar Rp16,2 triliun tersebut terdiri dari penarikan uang oleh perbankan sebesar Rp13,2 triliun (81,4%).
Kemudian penarikan uang di Kas Titipan sebesar Rp2,8 triliun (17,6%), penukaran masyarakat melalui loket BI dan kas keliling sebesar Rp162 miliar (1,0%).
"Ini siklus tahunan, periode Ramadan dan Idul Fitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai oleh masyarakat," ujar Doni saat media briefing di Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Posisi uang kartal yang diedarkan (UYD) pada akhir Ramadan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan selama 10 tahun terakhir (2007-2016) sebesar 13,9% per tahun.
Sementara posisi UYD pada hari Selasa, tanggal 13 Juni 2017 sebesar Rp633,9 triliun. Dia mengaku, posisi UYD tersebut meningkat sebesar Rp50,5 triliun atau 8,6% dibandingkan posisi sebelum Ramadan 2017 sebesar Rp583,7 triliun (tanggal 26 Mei 2017).
Berdasarkan sebaran wilayah, outflow Jakarta memiliki pangsa sebesar 25,5% atau Rp 42,7 triliun.
(ven)