IHSG Diproyeksi Bakal Menguat Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini menguat terbatas ke level resistence di area 5.821 dan 5.850.
Menurutnya, meski asing masih mencatatkan nett sell namun, laju IHSG masih mampu bertahan melanjutkan penguatannya. Bahkan, penguatan kali ini lebih banyak ditopang oleh transaksi lokal di mana banyak memburu saham-saham berkapitalisasi pasar besar.
"Tidak seperti biasanya dimana kali ini pelaku pasar tampaknya lebih tenang bersikap jelang pertemuan The Fed yang biasanya di perdagangan sebelumnya diwarnai dengan adanya aksi jual," kata dia di Jakarta, kamis (15/6/2017).
Kali ini, lanjut dia, aksi beli lebih mendominasi sehingga dapat mempertahankan IHSG di zona hijaunya. Sikap pelaku pasar global yang juga lebih optimis terhadap hasil pertemuan The Fed yang diikuti dengan kembali menguatnya laju rupiah turut memberikan sentimen positif. Asing mencatatkan nett sell Rp 233,81 miliar dari sebelumnya nett sell Rp168,66 miliar.
IHSG kemarin ditutup melonjak 1,49% di level 5.792,897. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.736,245 dan 5.679,593. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.821,223 dan 5.849,549.
Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif, sementara Stochastic dan RSI berada di area netral. Adapun terdapat pola three advancing soldiers candlestick pattern yang mengindikasikan adanya kemungkinan potensi bullish continuation lanjutan pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan menguat terbatas ke level resistance di area 5.821 dan 5.850," kata Reza.
Menurutnya, meski asing masih mencatatkan nett sell namun, laju IHSG masih mampu bertahan melanjutkan penguatannya. Bahkan, penguatan kali ini lebih banyak ditopang oleh transaksi lokal di mana banyak memburu saham-saham berkapitalisasi pasar besar.
"Tidak seperti biasanya dimana kali ini pelaku pasar tampaknya lebih tenang bersikap jelang pertemuan The Fed yang biasanya di perdagangan sebelumnya diwarnai dengan adanya aksi jual," kata dia di Jakarta, kamis (15/6/2017).
Kali ini, lanjut dia, aksi beli lebih mendominasi sehingga dapat mempertahankan IHSG di zona hijaunya. Sikap pelaku pasar global yang juga lebih optimis terhadap hasil pertemuan The Fed yang diikuti dengan kembali menguatnya laju rupiah turut memberikan sentimen positif. Asing mencatatkan nett sell Rp 233,81 miliar dari sebelumnya nett sell Rp168,66 miliar.
IHSG kemarin ditutup melonjak 1,49% di level 5.792,897. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.736,245 dan 5.679,593. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.821,223 dan 5.849,549.
Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif, sementara Stochastic dan RSI berada di area netral. Adapun terdapat pola three advancing soldiers candlestick pattern yang mengindikasikan adanya kemungkinan potensi bullish continuation lanjutan pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan menguat terbatas ke level resistance di area 5.821 dan 5.850," kata Reza.
(izz)