Tanggapan Darmin soal Pengusaha yang Beranggapan Daya Beli Menurun

Kamis, 06 Juli 2017 - 19:29 WIB
Tanggapan Darmin soal...
Tanggapan Darmin soal Pengusaha yang Beranggapan Daya Beli Menurun
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menanggapi komentar pengusaha ritel yang mengatakan daya beli masyarakat saat ini menurun. Termasuk saat Idul Fitri baru lalu, daya beli tidak seaktif tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Darmin, sebetulnya bukan hanya daya beli saja yang menurun, nilai ekspor pun sudah menurun sejak 2012. Dan untuk memulihkan ke posisi semula dibutuhkan waktu yang tidak pendek. Darmin mengatakan, sekalipun ekonomi Indonesia sudah mulai membaik, itu belum menjadi jaminan bahwa ekspor Indonesia bisa langsung membaik.

"Kita ini beberapa tahun ekspornya menurun, mungkin dari 2012 mulai menurun. Dampaknya itu memang lama supaya dia bisa bangkit betul,” kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/7/2017).

Namun sejak kuartal I 2017, Darmin meyakini bahwa kinerja ekspor dan impor Indonesia sudah mulai membaik dan positif. Namun memang dampaknya tidak secara otomatis langsung terasa di berbagai sektor, lantaran sektor lain pun juga belum tumbuh begitu baik.

"Memang enggak otomatis keluar dampaknya untuk perbaikan, enggak langsung kelihatan. Harus tunggu dulu,” kata dia.

Untuk kuartal dua dan tiga ini, darmin meyakini tampaknya (daya beli) diperkirakan akan pulih sehingga ekonomi Indonesia pertumbuhannya makin seimbang antar motor penggeraknya.

"Kalau tadi ekspor impor belum, bahkan dua kuartal terakhir APBN-nya tidak ikut positif. Namun sejak kuartal yang lalu semuanya positif. Jadi kita percaya situasi mengarah ke perbaikan,” kata dia.

Lebih lanjut Darmin menegaskan, jika pengusaha meminta agar harga energi untuk tak terlebih dulu dinaikkan guna fokus meningkatkan daya beli, Darmin memastikan kenaikan harga tersebut tidak akan dilakukan sampai pemerintah melihat perkembangan ekonomi yang terjadi di dalam negeri selama beberapa waktu ke depan.

“Kita kan sudah katakan mau menunda dulu, siapa bilang mau menaikkan. Kalau sampai kapannya, ya nanti kita lihat lagi perkembangannya,” pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0893 seconds (0.1#10.140)