Tol Pandaan-Malang Dikebut, Ekonomi Jatim Bisa Melejit

Jum'at, 07 Juli 2017 - 01:39 WIB
Tol Pandaan-Malang Dikebut, Ekonomi Jatim Bisa Melejit
Tol Pandaan-Malang Dikebut, Ekonomi Jatim Bisa Melejit
A A A
SURABAYA - Pengerjaan jalan tol Pandaan-Malang terus dikebut. Pemprov Jawa Timur ingin tol yang bisa menghubungkan Surabaya-Malang itu beroperasi pada pertengahan 2018. Sehingga jalur distribusi barang bisa berjalan cepat yang nantinya menambah kebangkitan ekonomi di Indonesia timur.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pemerintah Provinsi Jatim, Gatot Sulistyo Hadi menuturkan, minimal jalan tol tersebut sudah bisa difungsikan pada saat pelaksanaan Idul Fitri tahun depan. Kehadiran tol tak hanya difungsikan untuk memecah kepadatan jalan saja, juga prospek ekonomi yang tinggi dengan adanya kelancaran jalur transportasi barang.

"Harapannya antara 10-15 Juli 2018 bisa digunakan. Jalan tol tersebut sudah bisa difungsikan dengan baik," kata Gatot, Kamis (6/7/2017).

Ia melanjutkan, untuk mewujudkan target selesai pada 2018, PU Bina Marga akan terus berkoordinasi dengan pihak BBPJN VIII terkait dengan penyelesaian jalan tol tersebut supaya bisa difungsionalkan.

"Karena kalau tidak mengandalkan jalan tol, tentunya akan sangat menghambat perjalanan dari Surabaya ke Malang dan terjadi kemacetan seperti di daerah Lawang, Malang," ungkapnya.

Saat ini, katanya, secara konstruksi pembangunan jalan tol tersebut sudah sekitar 12% dan akan terus dikebut supaya bisa segera digunakan. "Kami akan terus mengejar pengerjaan jalan tol tersebut termasuk juga pengerjaan jalan tol di Wilangan sampai dengan Kertosono," sambungnya.

Ia menambahkan, untuk jalan tol Pandaan-Malang memiliki panjang sekitar 40 kilometer dengan dana yang diperlukan sekitar Rp2 triliun. Saat ini untuk lahan utamanya sudah selesai dibebaskan.

“Kalaupun ada yang belum dibebaskan itu seperti di rest area dan juga di bahu jalan saja," tegasnya.

Anggota Komisi D DPRD Jatim Sugeng Pujianto menjelaskan, target dari pemprov untuk menyelesaikan pembangunan tol Pandaan-Malang pada 2018. Sebagai mitra Komisi D, pihaknya hanya bisa mendorong pembangunannya tepat waktu.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jatim ini menambahkan, pembangunan tol Pandaan-Malang saat ini terkendala oleh pembebasan lahan. Makanya pihaknya berharap pemerintah untuk menyelesaikan masalah pembebasan tanah tersebut.

Pihaknya juga mengusulkan agar tol ini berfungsi saat Idul Fitri nanti. Pemerintah juga bisa mengutamakan titik kemacetan seperti Sawojajar menuju arah Lawang atau arah sebaliknya untuk segera dikebut pembangunannya.

Kepala BBPJN VIII I Ketut Dharnawahana mengatakan, pengerjaan utama yang dilakukan salah satunya adalah di titik-titik kemacetan seperti di Lawang. "Saya dengar pekan depan sudah dirapatkan untuk jalur jalan tol di Pandaan Malang. Semoga lebih cepat lebih baik untuk mengurai kemacetan di wilayah tersebut," jelasnya.

Sementara itu, di wilayah Kota Malang, pembangunan jalan tol Pandaan-Malang, sudah dimulai. Pembangunan jalan tol tersebut, mulai digarap di titik Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, dengan fokus pengerjaan penyiapan lahan.

Pengerjaan penyiapan lahan di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang dilaksanakan oleh PT Karya Singasari Abadi (KSA). Penyiapan lahan di titik Cemorokandang akan digunakan untuk pembangunan interchange sepanjang 550 meter.

Direktur Utama PT KSA, Mariyanto menyebutkan, total lebar jalan tol yang akan dibangun mencapai 27,2 meter. “Lebar jalan yang akan dibangun masing-masing sisi mencapai 13,6 meter,” terangnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4586 seconds (0.1#10.140)