Asumsi Makro RAPBN 2018 Dilaporkan ke Paripurna DPR
A
A
A
JAKARTA - Dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) pertumbuhan ekonomi ditetapkan 5,2-5,6%. Angka ini revisi dari usulan pemerintah sebelumnya yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4-6,1 persen.
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam Rapat Paripurna menyampaikan hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018. Persetujuan ini menjadi dasar pembahasan Nota Keuangan oleh pemerintah.
Dalam laporan tersebut Banggar menyampaikan kesepakatan-kesepakatan yang telah dibahas bersama pemerintah. Beberapa di antaranya, asumsi makro 2018 yang dilaporkan adalah pertumbuhan ekonomi 2018 disepakati 5,2%-5,6%. Kemudian, besaran inflasi 2,5%-4,5% dan untuk nikai tukar rupiah disepakati Rp13.300-Rp13.500 per USD. Kemudian, tingkat suku bunga SPN 3 bulan 4,8%-5,6%.
Sedangkan untuk harga minyak mentah Indonesia disepakati USD45-55 per barel. Kemudian lifting minyak bumi 771 ribu-815 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 1,194 juta-1,235 juta barel setara minyak per hari.
"Kami menyampaikan laporan Badan Anggaran DPR RI tentang pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN 2018 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018," ujar Ketua Badan Anggaran DPR RI Azis Syamsudin dalam rapat paripurna DPR RI, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Dalam laporannya, dia juga menerangkan target pembangunan 2018. Di 2018 target pengangguran yakni 5,0%-5,3%. Kemudian, angka kemiskinan 9,5%-10,0%. Kemudian untuk gini ratio ditargetkan sebesar 0,38 dan untuk indeks pembangunan manusia (dengan perhitungan baru) 71,50.
"Pencapaian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan tingkat kemiskinan 2018 sangat dipengarugi oleh pencapaian pertumbuhan ekonomi untuk menghasilkan perluasan kesempatan kerja," pungkas dia.
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam Rapat Paripurna menyampaikan hasil pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018. Persetujuan ini menjadi dasar pembahasan Nota Keuangan oleh pemerintah.
Dalam laporan tersebut Banggar menyampaikan kesepakatan-kesepakatan yang telah dibahas bersama pemerintah. Beberapa di antaranya, asumsi makro 2018 yang dilaporkan adalah pertumbuhan ekonomi 2018 disepakati 5,2%-5,6%. Kemudian, besaran inflasi 2,5%-4,5% dan untuk nikai tukar rupiah disepakati Rp13.300-Rp13.500 per USD. Kemudian, tingkat suku bunga SPN 3 bulan 4,8%-5,6%.
Sedangkan untuk harga minyak mentah Indonesia disepakati USD45-55 per barel. Kemudian lifting minyak bumi 771 ribu-815 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 1,194 juta-1,235 juta barel setara minyak per hari.
"Kami menyampaikan laporan Badan Anggaran DPR RI tentang pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN 2018 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018," ujar Ketua Badan Anggaran DPR RI Azis Syamsudin dalam rapat paripurna DPR RI, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Dalam laporannya, dia juga menerangkan target pembangunan 2018. Di 2018 target pengangguran yakni 5,0%-5,3%. Kemudian, angka kemiskinan 9,5%-10,0%. Kemudian untuk gini ratio ditargetkan sebesar 0,38 dan untuk indeks pembangunan manusia (dengan perhitungan baru) 71,50.
"Pencapaian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan tingkat kemiskinan 2018 sangat dipengarugi oleh pencapaian pertumbuhan ekonomi untuk menghasilkan perluasan kesempatan kerja," pungkas dia.
(akr)