PTPP Dapat Kontrak Baru Rp20,2 Triliun hingga Semester I
A
A
A
JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) berhasil membukukan kontrak baru sampai dengan akhir Juni 2017 atau semester I 2017 sebesar Rp20,2 triliun. Pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan kontrak baru meningkat 43% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp14,1 triliun.
“Semester I 2017 ini, perseroan berhasil mencapai kontrak baru sebesar 49,7% dari total target yang ditetapkan oleh Perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp40,6 triliun,” ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (17/7/2017).
Pencapaian kontrak baru Rp20,2 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp17,8 triliun dan Anak Perusahaan Rp2,4 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih perseroan selama bulan Juni, antara lain pembangunan Marine Facilities dan Tangki Penyimpanan Minyak Mentah 3x200.000 m3 di Bantaeng Sulawesi Selatan sebesar Rp2,3 triliun, Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo (lanjutan) Rp1,1 triliun, Depok Stater City Rp1 triliun, serta Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Taxiway) Rp658 miliar.
Selain itu, ada pembangunan Bendungan Lolak Paket II Rp447 miliar, CSTS Tangguh Rp390 miliar, Universitas Negeri Surabaya Rp165 miliar, Jalur Kereta Api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung Rp163 miliar, Universitas Tanjung Pura Kalimantan Barat Rp159 miliar, dan sebagainya.
Tumiyana menjelaskan, komposisi kepemilikan perolehan kontrak baru perseroan sampai Juni 2017 berasal dari BUMN sebesar 62,5%, swasta 26,3% dan pemerintah 11,2%. Sementara, untuk jenis atau tipe pekerjaan, yaitu gedung sebesar 32%, EPC 36%, jalan jembatan 19% dan bangunan air 14%.
"Dengan mengantongi kontrak baru sampai Juni 2017 sebesar Rp20,2 triliun, manajemen perseroan masih optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp40,6 triliun dapat terlampaui di akhir tahun ini,” pungkas Tumiyana.
Sementara itu, perseroan memprognosakan pada semester I 2017 dapat meraih pendapatan usaha sebesar Rp8,1 triliun atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp6,4 triliun. Dengan pendapatan usaha Rp8,1 triliun, perseroan memprediksi dapat meraup laba bersih Rp625 miliar semester I ini atau tumbuh 52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp410 miliar.
“Semester I 2017 ini, perseroan berhasil mencapai kontrak baru sebesar 49,7% dari total target yang ditetapkan oleh Perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp40,6 triliun,” ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (17/7/2017).
Pencapaian kontrak baru Rp20,2 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp17,8 triliun dan Anak Perusahaan Rp2,4 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih perseroan selama bulan Juni, antara lain pembangunan Marine Facilities dan Tangki Penyimpanan Minyak Mentah 3x200.000 m3 di Bantaeng Sulawesi Selatan sebesar Rp2,3 triliun, Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo (lanjutan) Rp1,1 triliun, Depok Stater City Rp1 triliun, serta Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Taxiway) Rp658 miliar.
Selain itu, ada pembangunan Bendungan Lolak Paket II Rp447 miliar, CSTS Tangguh Rp390 miliar, Universitas Negeri Surabaya Rp165 miliar, Jalur Kereta Api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung Rp163 miliar, Universitas Tanjung Pura Kalimantan Barat Rp159 miliar, dan sebagainya.
Tumiyana menjelaskan, komposisi kepemilikan perolehan kontrak baru perseroan sampai Juni 2017 berasal dari BUMN sebesar 62,5%, swasta 26,3% dan pemerintah 11,2%. Sementara, untuk jenis atau tipe pekerjaan, yaitu gedung sebesar 32%, EPC 36%, jalan jembatan 19% dan bangunan air 14%.
"Dengan mengantongi kontrak baru sampai Juni 2017 sebesar Rp20,2 triliun, manajemen perseroan masih optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp40,6 triliun dapat terlampaui di akhir tahun ini,” pungkas Tumiyana.
Sementara itu, perseroan memprognosakan pada semester I 2017 dapat meraih pendapatan usaha sebesar Rp8,1 triliun atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp6,4 triliun. Dengan pendapatan usaha Rp8,1 triliun, perseroan memprediksi dapat meraup laba bersih Rp625 miliar semester I ini atau tumbuh 52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp410 miliar.
(ven)