Ekonomi Korea Utara Tumbuh Tercepat dalam 17 Tahun

Minggu, 23 Juli 2017 - 13:08 WIB
Ekonomi Korea Utara Tumbuh Tercepat dalam 17 Tahun
Ekonomi Korea Utara Tumbuh Tercepat dalam 17 Tahun
A A A
PYONGYANG - Pertumbuhan ekonomi Korea Utara (Korut) terus melaju untuk menjadi yang tercepat dalam 17 tahun, meskipun diterpa sanksi oleh negara barat terkait program nuklir dan rudal. Tercatat Produk Domestik Bruto (PDB) Korut tumbuh mencapai sebesar 3,9% atau lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya 2016, menurut Bank of Korea.

(Baca Juga: Perdagangan China-Korea Utara Tak Setinggi Klaim Trump
Seperti dilansir BBC, tren positif pertumbuhan ekonomi Korea Utara mendapatkan dorongan dari sektor pertambangan serta energi, ditambahkan peningkatan ekspor menuju China. Di sisi lain Amerika Serikat (AS) belum lama ini telah mendesak Beijing untuk memangkas perdagangan dengan Pyongyang seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di tengah ambisi nuklir Kim Jong-un.

Sementara China sendiri merupakan sekutu utama Korea Utara serta mitra dagangan utama yang kerap mengucurkan bantuan. Pekan sebelumnya, Negeri Tirai Bambu -julukan China- mengeluarkan data yang menyatakan bahwa data perdagangan dengan Korea Utara dan China tidak sekuat seperti klaim Presiden S Donald Trump yang mencapai 40% pada kuartal pertama 2017.

Menanggapi klaim AS, pihak Beijing mengatakan telah menghentikan impor batu bara dari Korea Utara yang dilanjutkan dengan perdagangan besi, biji besi hingga komoditas lainnya. Meskipun Korea Utara tidak menerbitkan data ekonomi, namun Bank Sentral Korea Selatan merilis angka PDB setiap tahun, berdasarkan data dari Departemen dan National Intelijen Service.

Data PDB 2016 mencatat tingkat pertumbuhan tertinggi 6,1% untuk mencetak rekor sejak tahun 1999. Tahun lalu, terjadi perubahan kinerja dengan kontrak ekonomi Korut 1,1% setelah kejatuhan komoditas dunia untuk menurunkan nilai batu bara dan ekspor bijih besi. Ketegangan internasional atas Korea Utara telah menggenjot produksinya lebih lanjut pekan lalu setelah tes rudal jangka panjang, yang diyakini mampu mencapai Alaska.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6304 seconds (0.1#10.140)