Apindo Akui Banyak Perusahaan Oplos Beras
A
A
A
JAKARTA - Tenyata kegiatan mengoplos beras premium dilakukan hampir semua perusahaan beras. Hal itu dilakukan untuk meracik beras dalam rangka mendapatkan kualitas beras premium yang baik.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN Apindo) Anton Junus Supit mengakui, bila oplosan itu dilakukan dalam kapasitas untuk mencari produk beras premium yang kualitas bagus. Hanya saja, dia tidak sepakat disebut oplosan tapi meracik.
"Jangan pakai istilah oplosanlah, karena enggak cocok. Yang pas itu meracik. Seperti meracik kopi. Meracik kopi itu kan dalam rangka mencari inovasi kopi yang baik," aku dia saat menggelar konfrensi pers di kantor DPN Apindo, Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Kendati begitu, Anton menolak anggapan bahwa yang dioplos itu beras yang dibagikan untuk keluarha sejahtera (rastra). Sebab, yang dioplos itu beras-beras yang kualitasnya premium. "Kalau beli barang subsidi terus diracik, ya tidaklah," elaknya.
Hanya saja, Anton masih bingung tentang pemahaman subsidi yang muncul dalam perkara PT Indo Beras Unggul (IBU). Sebab, beras yang dibeli dari petani yang mendapat subsidi benih dan pupuk, ternyata masuk katagori beras subsidi.
"Masak kami membeli beras dari petani yang mendapatkan subsidi pupuk dan benih tidak boleh," kata dia. Baca Juga: Apindo: Pelaku Bisnis Resah Atas Polemik Beras
Padahal, lanjut dia, beras dari petani yang disubsidi itu menghasilkan beras premium yang untuk diracik. Tujuannya adalah supaya mendapat hasil beras premium yang bagus.
"Inilah yang harua diperjelas. Pada batasan mana, racikan beras dari beras petani yang mendapatkan subsidi, tidak diperbolehkan," pungkas dia.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN Apindo) Anton Junus Supit mengakui, bila oplosan itu dilakukan dalam kapasitas untuk mencari produk beras premium yang kualitas bagus. Hanya saja, dia tidak sepakat disebut oplosan tapi meracik.
"Jangan pakai istilah oplosanlah, karena enggak cocok. Yang pas itu meracik. Seperti meracik kopi. Meracik kopi itu kan dalam rangka mencari inovasi kopi yang baik," aku dia saat menggelar konfrensi pers di kantor DPN Apindo, Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Kendati begitu, Anton menolak anggapan bahwa yang dioplos itu beras yang dibagikan untuk keluarha sejahtera (rastra). Sebab, yang dioplos itu beras-beras yang kualitasnya premium. "Kalau beli barang subsidi terus diracik, ya tidaklah," elaknya.
Hanya saja, Anton masih bingung tentang pemahaman subsidi yang muncul dalam perkara PT Indo Beras Unggul (IBU). Sebab, beras yang dibeli dari petani yang mendapat subsidi benih dan pupuk, ternyata masuk katagori beras subsidi.
"Masak kami membeli beras dari petani yang mendapatkan subsidi pupuk dan benih tidak boleh," kata dia. Baca Juga: Apindo: Pelaku Bisnis Resah Atas Polemik Beras
Padahal, lanjut dia, beras dari petani yang disubsidi itu menghasilkan beras premium yang untuk diracik. Tujuannya adalah supaya mendapat hasil beras premium yang bagus.
"Inilah yang harua diperjelas. Pada batasan mana, racikan beras dari beras petani yang mendapatkan subsidi, tidak diperbolehkan," pungkas dia.
(ven)