Roadshow Promosi Infrastruktur, BKPM Utamakan Sesuai Target
A
A
A
JAKARTA - Roadshow promosi infrastruktur daerah yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dipastikan akan jalan terus dan tidak akan terpengaruh penurunan daya beli dan ekspor domestik. Deputi Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga menerangkan, pihaknya sedang memasarkan sesuatu yang sifatnya sesuai target.
"Jadi enggak lagi seperti dulu banyak seremonial dan lainnya. Jadi mengutamakan pada proyek-proyek besar yang memang sudah siap untuk ditawarkan," katanya di Gedung BKPM, Senin (31/7/2017).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa jangan lupa karena targetnya merupakan target realisasi dimana ada batas waktunya, sehingga komitmen menjadi penting untuk realisasi tersebut. "Dalam rangka mengejar realisasi ini, kami melihat stok yang sudah ada di dalam pipeline, mana yang bisa dipercepat realisasinya," sambung Himawan.
"Mungkin proyeknya cepat dan strategis, tapi ada kendala dalam pelaksanaannya. Nah kalau kita bantu selesaikan, maka menyelesaikan realisasi, dan kalau nilainya besar akan menyumbang ke realisasi investasi. Jadi cari yang baru tetap, dan yang sudah ada di dalam pipeline juga dilihat permasalahannya dan dibantu," ungkapnya.
Sementara itu, untuk rencana roadshow di luar negeri, Himawan menuturkan masih perlu dilihat dari segi anggaran. Terlebih lagi, saat ini pemerintah sedang melakukan penghematan anggaran yang setiap Kementerian dan Lembaga (K/L) harus memilah anggaran mana yang prioritas dan optional.
"Kita lihat juga ketersediaan anggaran juga, jadi dikombinasikan, tapi kan kita punya perwakilan di luar negeri. Jadi tetap saja bisa dilakukan upaya itu, tapi isunya sekarang satu, yaitu proyek yang real yang bisa ditawarkan, karena sekarang enggak bisa yang umum-umum, jadi harus real," paparnya.
"Jadi enggak lagi seperti dulu banyak seremonial dan lainnya. Jadi mengutamakan pada proyek-proyek besar yang memang sudah siap untuk ditawarkan," katanya di Gedung BKPM, Senin (31/7/2017).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa jangan lupa karena targetnya merupakan target realisasi dimana ada batas waktunya, sehingga komitmen menjadi penting untuk realisasi tersebut. "Dalam rangka mengejar realisasi ini, kami melihat stok yang sudah ada di dalam pipeline, mana yang bisa dipercepat realisasinya," sambung Himawan.
"Mungkin proyeknya cepat dan strategis, tapi ada kendala dalam pelaksanaannya. Nah kalau kita bantu selesaikan, maka menyelesaikan realisasi, dan kalau nilainya besar akan menyumbang ke realisasi investasi. Jadi cari yang baru tetap, dan yang sudah ada di dalam pipeline juga dilihat permasalahannya dan dibantu," ungkapnya.
Sementara itu, untuk rencana roadshow di luar negeri, Himawan menuturkan masih perlu dilihat dari segi anggaran. Terlebih lagi, saat ini pemerintah sedang melakukan penghematan anggaran yang setiap Kementerian dan Lembaga (K/L) harus memilah anggaran mana yang prioritas dan optional.
"Kita lihat juga ketersediaan anggaran juga, jadi dikombinasikan, tapi kan kita punya perwakilan di luar negeri. Jadi tetap saja bisa dilakukan upaya itu, tapi isunya sekarang satu, yaitu proyek yang real yang bisa ditawarkan, karena sekarang enggak bisa yang umum-umum, jadi harus real," paparnya.
(akr)