Surveyor Indonesia Raih Kontrak Rp1,8 di Semester I/2017
A
A
A
JAKARTA - PT Surveyor Indonesia (Persero) hingga enam bulan pertama tahun ini berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp1,8 triliun. Sebagian besar kontrak tersebut berasal dari sektor penguatan intitusi kelembagaan sebesar 30%.
Sedangkan sisanya berasal dari infrastruktur, mineral dan batu bara, migas dan sistem pembangkit. "Dari kontrak Rp1,8 triliun, porsi pemerintah 30%, ada juga sinergi BUMN, dan sisanya komersil," ujar Direktur Utama Surveyor Indonesia, M Arif Zainuddin saat menghadiri HUT ke 26 Surveyor di Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang survei, inspeksi dan konsultasi, perseroan mempunyai visi sebagai perusahaan pemberi jaminan kepastian yang tidak memihak dalam setiap transaksi (independent assurance). Lebih lanjut dia menjelaskan, kinerja keuangan perseroan hingga semester I/2017 juga terus meningkat.
PT Survey Indonesia berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp401 miliar atau tumbuh 12,6% dibandingkan semester I/2016. Untuk laba sebelum pajak tercatat Rp73 miliar yang juga naik 48,4%.
"Hingga akhir tahun ini target pendapatan kami Rp1,1 triliun naik 20% dari tahun lalu, dengan laba Rp401 miliar naik 36%, hingga semester I untuk pendapatan telah tercapai sekitar 36%," imbuhnya.
Menurut Arif, perseroan optimis dapat mengejar target hingga akhir tahun. Hal tersebut didukung dengan integritas sebagai perusahaan milik negara dan juga kompetensi yang dimiliki. PT Survey Indonesia juga terus melakukan inovasi, misalnya survey dan inspeksi melalui online.
"Tahun lalu market share kami sekitar 10-11% di seluruh Indonesia, tahun ini kami targetkan bisa memiliki market share hingga 14%," tutupnya.
Sedangkan sisanya berasal dari infrastruktur, mineral dan batu bara, migas dan sistem pembangkit. "Dari kontrak Rp1,8 triliun, porsi pemerintah 30%, ada juga sinergi BUMN, dan sisanya komersil," ujar Direktur Utama Surveyor Indonesia, M Arif Zainuddin saat menghadiri HUT ke 26 Surveyor di Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang survei, inspeksi dan konsultasi, perseroan mempunyai visi sebagai perusahaan pemberi jaminan kepastian yang tidak memihak dalam setiap transaksi (independent assurance). Lebih lanjut dia menjelaskan, kinerja keuangan perseroan hingga semester I/2017 juga terus meningkat.
PT Survey Indonesia berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp401 miliar atau tumbuh 12,6% dibandingkan semester I/2016. Untuk laba sebelum pajak tercatat Rp73 miliar yang juga naik 48,4%.
"Hingga akhir tahun ini target pendapatan kami Rp1,1 triliun naik 20% dari tahun lalu, dengan laba Rp401 miliar naik 36%, hingga semester I untuk pendapatan telah tercapai sekitar 36%," imbuhnya.
Menurut Arif, perseroan optimis dapat mengejar target hingga akhir tahun. Hal tersebut didukung dengan integritas sebagai perusahaan milik negara dan juga kompetensi yang dimiliki. PT Survey Indonesia juga terus melakukan inovasi, misalnya survey dan inspeksi melalui online.
"Tahun lalu market share kami sekitar 10-11% di seluruh Indonesia, tahun ini kami targetkan bisa memiliki market share hingga 14%," tutupnya.
(akr)