NPL Bank Sampoerna Turun ke Level 3,6%

Rabu, 02 Agustus 2017 - 06:04 WIB
NPL Bank Sampoerna Turun...
NPL Bank Sampoerna Turun ke Level 3,6%
A A A
JAKARTA - Di tengah pertumbuhan ekonomi yang belum berada pada tingkat yang diharapkan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank Sampoerna terkelola dengan baik.

"NPL gross berada pada level 3,66% pada akhir Juni 2017, menurun jika dibandingkan dengan posisi per akhir Juni 2016 sebesar 3,97%," ujar Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah dalam rilis di Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Rasio NPL gross tersebut masih dalam di bawah tingkat yang ditetapkan regulator. Regulator menetapkan batas 5% untuk NPL net. Pertumbuhan pinjaman yang baik disertai dengan kecukupan likuiditas dan struktur permodalan yang solid.

Mengantisipasi pertumbuhan lebih lanjut pinjaman yang diberikan, sambung Ali, likuiditas perseroan sebagaimana ditunjukkan dengan rasio kredit terhadap pendanaan (LDR) membaik.

LDR tercatat sebesar 88,30%, menurun dibandingkan dengan rasio per Juni 2016 sebesar 90,78%. Didukung dengan tambahan modal yang berlangsung pada paruh pertama tahun 2017, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 18,26%.

Chief Financial Officer Bank Sampoerna, Henky Suryaputra menambahkan bahwa peningkatan Pendapatan Bunga Bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 26% dari Rp407 miliar pada semester pertama tahun 2016 menjadi Rp512 miliar pada semester pertama tahun ini.

Sementara itu beban bunga hanya meningkat sebesar 11% pada periode yang sama. Sejalan dengan itu, Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin) meningkat menjadi 6,31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,48%. Peningkatan pinjaman yang disalurkan merupakan faktor utama yang mendorong peningkatan total aset.

Hingga akhir Juni 2017, total Aset Bank Sampoerna tercatat sebesar Rp8,3 triliun meningkat 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya sebesar Rp7,0 triliun. Rasio keuangan lainnya juga menunjukkan pencapaian yang baik. ROA sebesar 0,83%, dan ROE sebesar 4,34%.

“Memasuki semester II 2017, Bank Sampoerna akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola usaha dan dalam memanfaatkan berbagai peluang bisnis bagi pertumbuhan," katanya.

Perseroan juga akan terus menyeimbangkan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dengan potensi pasar yang ada. "Bank terus berkomitmen untuk melayani lebih banyak UMKM yang bergerak di berbagai sektor industri," imbuh dia.

Untuk itu, perbaikan juga dilakukan dari dalam organisasi. Pengembangan sumber daya manusia, penyelarasan organisasi, serta peningkatan efisiensi operasional merupakan faktor penting untuk dapat melayani lebih baik.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5441 seconds (0.1#10.140)