Realisasi Investasi Sektor Energi Terbarukan Masih Rendah

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 18:06 WIB
Realisasi Investasi Sektor Energi Terbarukan Masih Rendah
Realisasi Investasi Sektor Energi Terbarukan Masih Rendah
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan realisasi investasi di sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) semester I/2017 mencapai Rp6,18 triliun. Angka ini masih jauh dari target 2017 sebesar Rp19,52 triliun.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana menegaskan, rendahnya realisasi investasi di sektor energi terbarukan pada periode tersebut bukan disebabkan karena Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

Beleid tersebut memang banyak dikeluhkan pengusaha di sektor EBTKE, khususnya subsektor panas bumi. Pasalnya, kebijakan tersebut membuat aturan main jual beli listrik denga PLN menjadi tidak jelas.

Beleid tersebut juga dinilai membuat investasi yang dilakukan pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) tidak mencapai keekonomian.

Menurutnya, realisasi investasi di sektor panas bumi tersebut adalah investasi yang sudah beroperasi (commercial operation date/COD). Jadi, realisasi yang rendah tersebut bukan disebabkan kebijakan pemerintah di Permen 12/2017. Mengingat, beleid tersebut belum lama diterbitkan.

"Kenapa PLTS capaiannya rendah, ini klise. Permen 12 itu kan lahirnya tahun ini. Yang kita catat itu yang COD. Yang dampak dari Permen 12 belum," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Sementara, Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menyebutkan, hingga semester I/2017 pemerintah berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi sebesar 1.698,5 megawatt (MW) dari target tahun ini yang sebesar 1.858,5 MW. "Ada tambahan kapasitas terpasanng dari PLTP Ulubelu unit 4 sebesar 55 MW," imbuh dia.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada semester I/2017 adalah 12,45 MW dari target sebesar 124,28 MW. Untuk Pembangkit Listrik (PLT) Bioenergi realisasinya sebesar 1.812,7 MW dari target 1.881 MW.

"Pembangkit listrik tenaga bioenergi ini sebagian besar merupakan PLT off-grid. Dan ada penandatanganan PPA juga sebesar 36,8 MW," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4873 seconds (0.1#10.140)