Jokowi Minta Rakyat Jangan Pesimis dengan Ekonomi Indonesia
A
A
A
KUTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia untuk tetap optimistis dengan negara dan bangsanya. Jokowi lantas meminta masyarakat tidak pesimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasalnya, saat ini momentum pertumbuhan ekonomi kita mulai membaik dibandingkan negara-negara lain.
"Momentum seperti ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Juga momentum kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Survei yang dilakukan Gallup World Poll dan OECD, menempatkan Indonesia di peringkat pertama diantara negara-negara lain, di atas Swis, India, Luxemburg dan lainnya,” terangnya di Kuta, Badung, Bali, Jumat (4/8/2017).
Jokowi menekankan, momentum ini harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai di dalam negeri pesimistis, sedangkan negara lain melihatnya sebagai peluang.
Sebagai informasi, Indonesia menduduki peringkat pertama untuk Trust and Confidence in National Government berdasarkan data Gallup. Data tersebut dikeluarkan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dalam publikasinya berjudul ‘Government at a Glance 2017.
Kepercayaan terhadap pemerintah adalah pendorong efektivitas pemerintah dan pembangunan ekonomi, serta merupakan ukuran dari hasil kebijakan pemerintah. Hal tersebut pertanda bahwa pemerintah telah bekerja dengan baik yang diikuti oleh apresiasi masyarakat Indonesia yang menaruh kepercayaan terhadap pemerintahnya.
“Untuk itu saya mengingatkan jangan sampai kita terjebak pada pesimisme yang kita buat sendiri, hati-hati. Harusnya yang kita bangun adalah optimisme publik, optimisme masyarakat,” tegasnya.
Jokowi juga menyatakan, pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan akan terus dilakukan. Itu untuk kesejahteraan dan daya saing dalam rangka persaingan global yang mau tidak mau harus dihadapi. Perubahan-perubahan dunia saat ini betul-betul nyata.
"Perlu saya mengingatkan kepada kita semuanya, bahwa lima-sepuluh tahun yang akan datang, sekarang sudah muncul Generasi Y, yang akan mempengaruhi pasar, akan mempengaruhi landscape politik, landscape ekonomi kita. Untuk itu kita harus siap menghadapi transisi-transisi ini," pungkasnya.
"Momentum seperti ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Juga momentum kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Survei yang dilakukan Gallup World Poll dan OECD, menempatkan Indonesia di peringkat pertama diantara negara-negara lain, di atas Swis, India, Luxemburg dan lainnya,” terangnya di Kuta, Badung, Bali, Jumat (4/8/2017).
Jokowi menekankan, momentum ini harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai di dalam negeri pesimistis, sedangkan negara lain melihatnya sebagai peluang.
Sebagai informasi, Indonesia menduduki peringkat pertama untuk Trust and Confidence in National Government berdasarkan data Gallup. Data tersebut dikeluarkan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dalam publikasinya berjudul ‘Government at a Glance 2017.
Kepercayaan terhadap pemerintah adalah pendorong efektivitas pemerintah dan pembangunan ekonomi, serta merupakan ukuran dari hasil kebijakan pemerintah. Hal tersebut pertanda bahwa pemerintah telah bekerja dengan baik yang diikuti oleh apresiasi masyarakat Indonesia yang menaruh kepercayaan terhadap pemerintahnya.
“Untuk itu saya mengingatkan jangan sampai kita terjebak pada pesimisme yang kita buat sendiri, hati-hati. Harusnya yang kita bangun adalah optimisme publik, optimisme masyarakat,” tegasnya.
Jokowi juga menyatakan, pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan akan terus dilakukan. Itu untuk kesejahteraan dan daya saing dalam rangka persaingan global yang mau tidak mau harus dihadapi. Perubahan-perubahan dunia saat ini betul-betul nyata.
"Perlu saya mengingatkan kepada kita semuanya, bahwa lima-sepuluh tahun yang akan datang, sekarang sudah muncul Generasi Y, yang akan mempengaruhi pasar, akan mempengaruhi landscape politik, landscape ekonomi kita. Untuk itu kita harus siap menghadapi transisi-transisi ini," pungkasnya.
(ven)