Krisis Migas, ESDM Gelar Lomba Hemat Energi Tingkat SMP dan SMA

Selasa, 08 Agustus 2017 - 13:02 WIB
Krisis Migas, ESDM Gelar...
Krisis Migas, ESDM Gelar Lomba Hemat Energi Tingkat SMP dan SMA
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Energi Baru,Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) mencatat sekitar 95% kebutuhan ener‎gi nasional dipenuhi dari energi fosil dan sisanya baru dipenuhi dari energi terbarukan. Ketika ke depannya kebutuhan energi akan terus meningkat, sementara cadangan minyak dan gas bumi (Migas) semakin berkurang sehingga menimbulkan permasalahan dalam penyediaan energi.

Karena hal itu pemerintah gencar mengkampanyekan Hemat Energi Potong 10% sejak tahun 2015, dalam upaya mendorong penghematan energi‎. Kini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) menyelenggarakan Peluncuran lomba Hemat Energi di Sekolah untuk SMP dan SMA di Jakarta.

Direktur Konservasi Energi Ida Nuryatin Finahari mengatakan dari hasil kajian yang pernah dilakukan pihaknya, pengguna energi di Indonesia masih termasuk boros. Padahal diperkirakan jika dalam 23 tahun ke depan tak ditemukan sumber minyak baru di Indonesia maka cadangan minyak bumi di Indonesia akan habis. "Dan kita akan bergantung pada impor‎ energi. Padahal potensi penghematan energi Indonesia di berbagai sektor, termasuk rumah tangga sebesar 10-35%," ujarnya, Selasa (8/8/2017).

Lantaran hal tersebut, Kementerian ESDM menggelar lomba hemat energi untuk mendorong siswa mempraktekan pengetahuan dan keterampilan dibidang konservasi energi baik disekolah maupun di rumah dan lingkungan sekitarnya. Nantinya, siswa akan memperoleh informasi dan tips hemat energi yang dapat diterapkan secara langsung pada kehidupannya. "Lomba hemat energi di sekolah merupakan kompetisi yang dirancang untuk mengenakan perilaku hemat energi kepada siswa SMP dan SMA," katanya.

Lomba yang telah diselenggarakan sejak tahun 2012 ini terus dilaksanakan sebagai upaya untuk membentuk budaya hemat energi di kalangan siswa SMP dan SMA sebagai generasi muda yang dapat menjadi agent of change. Pada tahun ini, lomba hemat energi di sekolah untuk SMP dan SMA dilaksanakan di lima kota, yaitu Palembang, Denpasar, Bandung Surabaya, dan Jabodetabek. Pelaksanaan lomba di Kota tersebut diikuti 30 sekolah di masing-masing kota.

Lomba akan berlangsung selama tiga bulan mulai dari pertengahan Juli sampai Oktober. Mengawali rangkaian lomba, telah dilakukan pembekalan berupa training of trainer ‎tentang langkah-langkah penghematan energi bagi para guru sebagai manajer energi. Selama periode lomba, para guru dan siswa di tantang untuk berkreasi dan berinovasi untuk menerapkan dan menyebarkan perilaku hemat energi baik di rumah maupun sekolah

‎Menurut Ida, perilaku hemat energi merupakan kewajiban bersama seluruh masyarakat. Pasalnya masyarakat kita masih tergolong boros dalam menggunakan energi. Hal ini di tunjukan dengan tingkat konsumsi energi yang cukup tinggi. Untuk itu perubahan perilaku menjadi penting.

"Perubahan perilaku dapat dilakukan dengan efektif melalui pembiasaan atau sering juga disebut learning by doing. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa sekolah dapat memahami dan mempraktekan pengetahuannya tentang konservasi energi," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0546 seconds (0.1#10.140)