PLN Suplai Listrik 30 MW ke Tambang Emas Luwu
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Maskindo Dwi Area meneken penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dalam rangka menunjang aktivitas tambang emas di Luwu, Sulawesi Selatan. Dalam kontrak tersebut, PLN bakal menyuplai listrik dengan kapasitas 30 megawatt pada 2019.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh General Manager PLN Sulsel, Sulteng dan Sulbar Bob Sahril dengan Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area Boyke Abidin hari ini, Selasa (15/8/2017) di kantor PLN Jakarta. Kapasitas 30 megawatt diterangkan berasal dari berbagai sumber PLTU, PLTG dan sebagian dari PLTD.
"Bila sudah terkoneksi, maka suplai ke pelanggan kami lakukan selamanya. Begitu sudah menjadi pelanggan, termasuk ke PT Masmindo Dwi Area yang mengelola tambang emas Luwu," ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda.
(Baca Juga: Tambang Emas Luwu di Sulsel Masuk Tahap Kontruksi
Lebih lanjut Ia menegaskan bahwa PLN menjamin ketersediaan pasokan listrik, tidak hanya industri seperti tambang emas Luwu. Tetapi juga calon pelanggan baru yang didalamnya golongan bisnis, agar tidak terjadi kekhawatiran.
Dalam kesempatan itu Syamsul menambahakan, listrik di Sulawesi Selatan sudah memadai. Bahkan akan ada sistem terkoneksi jaringan PLN seperti di Jawa Bali. "Hanya untuk saat ini sistem yang terbentuk adalah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Nanti pelanggan-pelanggan Sulawesi akan kami layani yang di Sulawesi Selatan. Itupun untuk sementara waktu," ujar dia.
Terkait estimasi waktu, Ia menerangkan, bahwa hal itu tergantung dari kesiapan calon pelanggan. Calon pelanggan butuh waktu untuk konstruksinya. "Dan kami pada dasarnya menyesuaikan saja. Apalagi pelanggan besar seperti Masmindo Dwi Area," pungkas dia.
Potensi emas di dataran tinggi selatan Luwu diyakini, bisa ditambang 8.000 Kg per tahun selama 30 tahun. Bahkan nantinya sekitar 600 tenaga kerja dibutuhkan untuk pembukaan tambang emas tersebut.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh General Manager PLN Sulsel, Sulteng dan Sulbar Bob Sahril dengan Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area Boyke Abidin hari ini, Selasa (15/8/2017) di kantor PLN Jakarta. Kapasitas 30 megawatt diterangkan berasal dari berbagai sumber PLTU, PLTG dan sebagian dari PLTD.
"Bila sudah terkoneksi, maka suplai ke pelanggan kami lakukan selamanya. Begitu sudah menjadi pelanggan, termasuk ke PT Masmindo Dwi Area yang mengelola tambang emas Luwu," ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda.
(Baca Juga: Tambang Emas Luwu di Sulsel Masuk Tahap Kontruksi
Lebih lanjut Ia menegaskan bahwa PLN menjamin ketersediaan pasokan listrik, tidak hanya industri seperti tambang emas Luwu. Tetapi juga calon pelanggan baru yang didalamnya golongan bisnis, agar tidak terjadi kekhawatiran.
Dalam kesempatan itu Syamsul menambahakan, listrik di Sulawesi Selatan sudah memadai. Bahkan akan ada sistem terkoneksi jaringan PLN seperti di Jawa Bali. "Hanya untuk saat ini sistem yang terbentuk adalah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Nanti pelanggan-pelanggan Sulawesi akan kami layani yang di Sulawesi Selatan. Itupun untuk sementara waktu," ujar dia.
Terkait estimasi waktu, Ia menerangkan, bahwa hal itu tergantung dari kesiapan calon pelanggan. Calon pelanggan butuh waktu untuk konstruksinya. "Dan kami pada dasarnya menyesuaikan saja. Apalagi pelanggan besar seperti Masmindo Dwi Area," pungkas dia.
Potensi emas di dataran tinggi selatan Luwu diyakini, bisa ditambang 8.000 Kg per tahun selama 30 tahun. Bahkan nantinya sekitar 600 tenaga kerja dibutuhkan untuk pembukaan tambang emas tersebut.
(akr)