Lazada Dorong Penjualan Produk UMKM

Kamis, 17 Agustus 2017 - 02:17 WIB
Lazada Dorong Penjualan Produk UMKM
Lazada Dorong Penjualan Produk UMKM
A A A
JAKARTA - Situs belanja online terbesar di Asia Tenggara, Lazada menggenjot pemasaran dan juga penjualan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari Tanah Air. Co-CEO Lazada Indonesia, Florian Holm mengatakan perusahaannya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pemilik merek lokal untuk memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan di Lazada.

"Dengan semangat kemerdekaan 17 Agustus ini, mari kita bersama-sama bangkitkan kebanggaan menggunakan produk merek lokal Indonesia dan dukung usaha UKM di seluruh pelosok negeri," kata Florian dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Dengan jaringan penjualan yang dimiliki, dia optimistis bisa mendukung para pemilik merek Indonesia untuk mengembangkan usahanya secara online dan merangkul lebih banyak konsumen di seluruh Nusantara. "Terlebih dengan dijalankannya program gratis ongkir ke seluruh Indonesia, Lazada berharap produk-produk lokal dapat menjangkau orang Indonesia di seluruh Nusantara," imbuhnya.

Untuk catatan, pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia semakin pesat, bahkan disebut-sebut akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Meskipun banyak produk luar yang masuk namun banyak juga produk-produk lokal dengan merek nasional Indonesia yang mulai mengokohkan posisinya di pasar nasional bahkan berpotensi menembus pasar Asia melalui e-commerce.

Beberapa produk yang cukup menonjol dan mendapatkan sambutan hangat dari konsumen adalah furniture dan perlengkapan rumah tangga merek Oscar Living yang diproduksi di Jepara, Jawa Tengah. Produk favorit lainnya seperti sepatu dan sandal merek Marlee yang diproduksi di Bogor, Jawa Barat, asesoris perempuan merek Vona yang dibuat oleh perempuan-perempuan Bali, serta Kopi Sidikalang yang diproduksi di Medan, Sumatra Utara.

Muhammad Gemal Pradika Laksono, salah satu seller Lazada dari Bandung juga mengungkapkan besarnya kesempatan untuk mengembangakn usaha melalui marketplace.

"Mengubah pola pikir kita dari berdagang konvensional menjadi digital memang tidak mudah. Namun saya alami sendiri dalam kurun waktu 1 tahun 5 bulan, saya telah menjual total 46.000 produk kepada pelanggan di seluruh Indonesia," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6189 seconds (0.1#10.140)