IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas, Simak 8 Saham Ini
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan mencoba menguat terbatas dengan range pergerakan 5.870-5.950.
Menurutnya, IHSG bergerak break high 2 poin lebih tinggi. Secara teknikal pergerakan seakan pulled back resistance dan berpeluang membentuk double top jika pada perdagangan selanjutnya bergerak turun.
"Peluang melakukan pengujian resistance harga tertinggi masih cukup besar meskipun dengan range pergerakan terbatas. Indikator RSI yang memiliki momentum yang cukup positif seiring pergerakan Indikator Stocahstic," ujarnya di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Sementara, IHSG akhir pekan kemarin ditutup cukup optimis naik tipis 1,89 poin di level 5.893,84 setelah sempat break high di tengah gejolak tekanan jual pada aset beresiko di Asia dan global.
Indeks sektor konsumer kembali menjadi pionir pergerakan dengan naik 0,95% disusul indeks sektor pertambangan 0,70% pada perdagangan hari ini. Optimisme kemampuan konsumen dan naiknya harga komoditas tambang di tengah kekhawatiran geopolitik menjadi faktor utama.
Meskipun data pertumbuhan pinjaman berkontraksi dengan ekspektasi dilevel 7,7% melambat dari 8,7% diperiode sebelumnya. "Sehingga investor berspekulasi adanya penurunan suku bunga pada kebijakan moneter pekan depan. Investor asing tercatat net sell pada seluruh pasar sebesar Rp278,12 miliar dimana pada pasar reguler net sell sebesar Rp270,30 miliar," tuturnya.
Pihaknya merekomendasi beberapa saham yang perlu untuk dicermati, di antaranya PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Astra International Tbk (ASII), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Selain itu, perlu juga untuk memperhatikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Timah Tbk (TINS), dan PT unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Menurutnya, IHSG bergerak break high 2 poin lebih tinggi. Secara teknikal pergerakan seakan pulled back resistance dan berpeluang membentuk double top jika pada perdagangan selanjutnya bergerak turun.
"Peluang melakukan pengujian resistance harga tertinggi masih cukup besar meskipun dengan range pergerakan terbatas. Indikator RSI yang memiliki momentum yang cukup positif seiring pergerakan Indikator Stocahstic," ujarnya di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Sementara, IHSG akhir pekan kemarin ditutup cukup optimis naik tipis 1,89 poin di level 5.893,84 setelah sempat break high di tengah gejolak tekanan jual pada aset beresiko di Asia dan global.
Indeks sektor konsumer kembali menjadi pionir pergerakan dengan naik 0,95% disusul indeks sektor pertambangan 0,70% pada perdagangan hari ini. Optimisme kemampuan konsumen dan naiknya harga komoditas tambang di tengah kekhawatiran geopolitik menjadi faktor utama.
Meskipun data pertumbuhan pinjaman berkontraksi dengan ekspektasi dilevel 7,7% melambat dari 8,7% diperiode sebelumnya. "Sehingga investor berspekulasi adanya penurunan suku bunga pada kebijakan moneter pekan depan. Investor asing tercatat net sell pada seluruh pasar sebesar Rp278,12 miliar dimana pada pasar reguler net sell sebesar Rp270,30 miliar," tuturnya.
Pihaknya merekomendasi beberapa saham yang perlu untuk dicermati, di antaranya PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Astra International Tbk (ASII), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Selain itu, perlu juga untuk memperhatikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Timah Tbk (TINS), dan PT unilever Indonesia Tbk (UNVR).
(izz)