Menakar Efek Hantaman Badai Harvey ke Ekonomi AS

Sabtu, 02 September 2017 - 11:40 WIB
Menakar Efek Hantaman Badai Harvey ke Ekonomi AS
Menakar Efek Hantaman Badai Harvey ke Ekonomi AS
A A A
TEXAS - Kerugian yang disebabkan badai Harvey yang menghantam Texas hingga teluk Meksiko, diperkirakan oleh pemerintah Texas mencapai USD125 miliar. Negara bagian Texas sendiri merupakan salah satu mesin utama ekonomi Amerika Serikat (AS), maka akibat dari badai Harvey sedikit banyak bakal menekan ekonomi Negeri Paman Sam -julukan AS-.

Seperti dilansir BBC, Sabtu (2/9/2017) tercatat banyak perusahaan di wilayah tersebut, serta pusat transportasi utama yang merupakan bagian dari minyak dan gas, tidak tahu kapan mereka dapat melakukan aktivitas operasional seperti biasa. Sebelumnya jaringan pipa utama migas terpaksa harus tertutup untuk menimbulkan kekhawatiran krisis bahan bakar yang bakal dialami AS.

Minyak dan gas (Migas)

Badai yang menghantam jantung industri migas AS, telah menekan sepertiga dari semua produksi AS setelah penutupan kilang di sekitar Gulf Coast. Ditambah menyebabkan pipa utama yang menyalurkan bahan bakar harus terhenti, sehingga membuat harga bensin terus meningkat. Meskipun tambahan pengiriman terus terjadi dari luar negeri untuk mengantisipasi lanjutan badai.

(Baca Juga: Jaringan Pipa Dihantam Badai Harvey, AS Terancam Krisis Bahan Bakar
Mansfield Oil Company, yang merupakan pemasok gas grosir, sedang mencoba untuk meningkatkan persediaan dengan membawa bahan bakar menggunakan truk serta kereta api atau bahkan kapal. Perusahaan berusaha untuk mencari tahu kapan mereka dapat me-restart operasi kembali. Mengingat belum pernah terjadinya banjir di Port Arthur, sehingga sulit menentukan pakan bakal surut.

Efek ke Industri

Moody's memperkirakan biaya pengeluaran untuk bisnis mencapai USD10 miliar hingga USD15 miliar, dengan biaya tambahan infrastruktur sebesar USD10 miliar ketika beberapa kerusakan yang ditimbulkan sudah jelas. Sebelumnya terjadi ledakan terjadi di sebuah pabrik petrokimia di Crosby, Texas, Amerika Serikat (AS). Ledakan tersebut terjadi sebagai dampak dari banjir bandang yang menggenangi pabrik tersebut.

Banjir sendiri diakibatkan oleh Badai Harvey yang melanda Negeri Paman Sam sejak Jumat 25 Agustus. Kondisi tersebut juga membuat perusahaan cadangan generator dan lemari es kewalahan. Penutupan beberapa fasilitas terus terjadi ketika aira terus datang, sementara Gedung Putih mengutakan sedang memantau Integritas struktural waduk untuk saat ini.

Jaringan transportasi

Sebagian layanan seperti bandara Houston dan pelabuhan diharapkan terbuka terbatas untuk kegiatan bisnis, tetapi kapal dari negara bagian Houston yang menyediakan akses ke kilang, tetap terlarang. Jaringan angkutan umum lainnya memerlukan waktu lama untuk pulih seperti jalan dan lahan yang masih dalam kondisi tenggelam. Kereta api BNSF misalnya telah ditangguhkan dan tidak ingin berspekulasi kapan waktu kembali beroperasi.

Pengeluaran sektor Rumah Tangga

Sebagian besar kerusakan telah dirasakan oleh keluarga yang cenderung bergulat dengan keuangan tanpa asuransi. Lebih dari 350.000 orang telah terdaftar menerima bantuan dari pemerintah federal, kata Federal Emergency Management Agency (FEMA). Sedangkan lebih dari 37.000 orang juga telah mengajukan klaim dengan Program asuransi banjir Nasional pada pertengahan hari Kamis, kemarin.

Pengamat mengatakan diperkirakan jumlah itu meningkat hingga sekitar 500.000. Namun masih banyak kerugian yang belum bisa diperkirakan, yang kemungkinan akan membuat tekanan lebih besar bagi keluarga serta ekonomi untuk bangkit kembali seperti disampaikan pengamat. "Kurangnya asuransi banjir bagi pemilik rumah akan mencegah usaha rekonstruksi skala penuh dari yang diharapkan. Ini memiliki konsekuensi jangka panjang yang signifikan," ungkap Moody.

Dampak lebih luas

Wilayah Houston bertanggung jawab untuk lebih dari USD500 miliar dalam kegiatan ekonomi setiap tahunnya. AccuWeather meramalkan badai telah memangkas persentase dari PDB AS selama 12 bulan dan memimpin Federal Reserve atau Bank Sentral AS untuk menunda menaikkan suku bunga. Penasihat ekonomi makro meramalkan bahwa produksi akibat badai dapat mengurangi PDB kuartal ketiga 0,3% - 1.2%, tergantung pada berapa lama pemulihan diperlukan.

Tapi ekonom senior Ben Herzon mengatakan uang yang dihabiskan untuk rekonstruksi harus membantu meningkatkan angka-angka dalam bulan kemudian. Dia memiliki harapan bahwa dampaknya berada dalam skala kecil. "Saya pikir ekonomi cenderung sangat kuat dan bahkan mungkin lebih kuat daripada yang diharapkan kadang-kadang," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7656 seconds (0.1#10.140)