Jiwa Enterpreneur Harus Dimiliki Mahasiswa
A
A
A
JAKARTA - Jiwa enterpreneur menurut Ketua MPR RI Zulkifli Hasan seharusnya, dimiliki oleh semua mahasiswa untuk menahan laju ketergantungan Indonesia terhadap impor. Menurutnya mahasiswa yang punya inovasi dan kreatifitas dapat membawa perubahan.
“Kita selalu impor mulai garam hingga sapi, karena kita tidak punya ilmunya. Padahal kita punya sumber daya alam yang banyak. Karena itu kampus harus menyiapkan mahasiswa yang punya inovasi baru dan kreatif sehingga ada jiwa entrepreneur," kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam sosialisasi empat pilar dan kuliah umum mahasiswa baru Podomoro University, Senin (11/9/2017).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengatakan, perguruan tinggi harus menciptakan generasi yang berdaya saing sehingga mahasiswa pun produktif menciptakan kreasi dan inovasi. "Kalau bisa melahirkan mahasiswa yang berjiwa enterpreneur yang kreatif dan inovatif maka bisa membantu perekonomian indonesia,”terangnya.
Menanggapi itu, Rektor Podomoro University Cosmas Batubara, mengungkapkan mahasiswa sekarang lebih melek teknologi. Itu sebabnya metode pembelajaran di perguruan tinggi swasta (PTS) ini mengadopsi pendidikan berkualitas internasional dengan menggunakan akses teknologi.
“Tiga tahun berjalan ini, kurikulum yang kami kembangkan lebih kepada kewirausahaan. Metode pengajarannya pun lebih didominasi praktik (doing by learning). Ini agar lulusan yang dihasilkan lebih menguasai implementasinya ketimbang teori,” terangnya.
Selain itu juga, katanya, Podomoro Unversity menekankan pengalaman kerja langsung di industri sehingga siap bekerja pada saat lulus. Dia menjelaskan, dengan gabungan konsep kewirausahaan dan kurikulum berstandar internasional. Maka kampusnya membimbing mahasiswa serta menyiapkan mereka untuk menghadapi era globalisasi. "Kami harap lulusan kami akan menjadi orang cerdas yang mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan inovatif," jelasnya.
Mahasiswa Podomoro University adalah angkatan generasi milenial yang memiliki afinitas dengan dunia digital atau gadget generations. Melalui sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ni mereka kembali diperkenalkan mengenai kaidah kebangsaan dan kebudayaan Indonesia. Muatan dari sosialisasi ini perlu diberikan sebab dapat diterapkan dalam kehidupan para mahasiswa sehari-hari baik secara teori maupun praktek.
“Kita selalu impor mulai garam hingga sapi, karena kita tidak punya ilmunya. Padahal kita punya sumber daya alam yang banyak. Karena itu kampus harus menyiapkan mahasiswa yang punya inovasi baru dan kreatif sehingga ada jiwa entrepreneur," kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam sosialisasi empat pilar dan kuliah umum mahasiswa baru Podomoro University, Senin (11/9/2017).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengatakan, perguruan tinggi harus menciptakan generasi yang berdaya saing sehingga mahasiswa pun produktif menciptakan kreasi dan inovasi. "Kalau bisa melahirkan mahasiswa yang berjiwa enterpreneur yang kreatif dan inovatif maka bisa membantu perekonomian indonesia,”terangnya.
Menanggapi itu, Rektor Podomoro University Cosmas Batubara, mengungkapkan mahasiswa sekarang lebih melek teknologi. Itu sebabnya metode pembelajaran di perguruan tinggi swasta (PTS) ini mengadopsi pendidikan berkualitas internasional dengan menggunakan akses teknologi.
“Tiga tahun berjalan ini, kurikulum yang kami kembangkan lebih kepada kewirausahaan. Metode pengajarannya pun lebih didominasi praktik (doing by learning). Ini agar lulusan yang dihasilkan lebih menguasai implementasinya ketimbang teori,” terangnya.
Selain itu juga, katanya, Podomoro Unversity menekankan pengalaman kerja langsung di industri sehingga siap bekerja pada saat lulus. Dia menjelaskan, dengan gabungan konsep kewirausahaan dan kurikulum berstandar internasional. Maka kampusnya membimbing mahasiswa serta menyiapkan mereka untuk menghadapi era globalisasi. "Kami harap lulusan kami akan menjadi orang cerdas yang mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan inovatif," jelasnya.
Mahasiswa Podomoro University adalah angkatan generasi milenial yang memiliki afinitas dengan dunia digital atau gadget generations. Melalui sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ni mereka kembali diperkenalkan mengenai kaidah kebangsaan dan kebudayaan Indonesia. Muatan dari sosialisasi ini perlu diberikan sebab dapat diterapkan dalam kehidupan para mahasiswa sehari-hari baik secara teori maupun praktek.
(akr)