REI Dorong Pembangunan Kota Masa Depan
A
A
A
TANGERANG - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mendukung upaya mewujudkan Kota Masa Depan melalui Indonesia Future City (IFC). Namun langkah ini perlu mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintahan, pelaku usaha, komunitas dan masyarakat.
Termasuk beberapa asosiasi pemerintah daerah seperti Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
"Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan di Indonesia adalah hadirnya kota masa depan yang maju dan berdaya saing. Hal ini selaras dengan apa yang dicanangkan Pemerintah mengenai pembangunan kota masa depan," ujar Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata di ICE BSD City, Tangerang Kamis (14/9/2017).
Soelaeman mengungkapkan, kegiatan Rakernas REI yang dielaborasi dengan Indonesia Future City diharapkan mampu melahirkan satu role model dalam pengembangan kota-kota pintar (smart city) di masa depan.
Selain itu, lewat rakernas dan IFC diharapkan lebih meningkatkan peran sektor swasta properti dalam mempercepat dan mensukseskan Program Sejuta Rumah (PSR) untuk rakyat, yang merupakan program strategis pemerintah.
Kemudian, ungkap Soelaeman, event ini dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan industri properti sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional yang menciptakan banyak lapangan kerja.
REI adalah organisasi perusahaan pengembang yang saat ini memiliki anggota lebih dari 3.000 perusahaan di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Soelaeman berani mengatakan bahwa sektor properti mempunyai peran strategis di negeri ini, karena multiplier effect-nya yang besar, tertuju ke semua arah, dan berkelanjutan.
Sektor ini mampu menggerakan ratusan industri hulu, menarik investasi baru, memberikan sumbangan retribusi dan pajak ke negara, serta menciptakan lapangan kerja dan ekonomi rakyat.
Ketua Panitia Penyelenggara Rakernas REI 2017, IFC dan REI Mega Expo 2017, Hari Ganie menambahkan, IFC merupakan upaya untuk mendorong mempercepat terbentuknya model kota masa depan (future city model).
Termasuk beberapa asosiasi pemerintah daerah seperti Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
"Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan di Indonesia adalah hadirnya kota masa depan yang maju dan berdaya saing. Hal ini selaras dengan apa yang dicanangkan Pemerintah mengenai pembangunan kota masa depan," ujar Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata di ICE BSD City, Tangerang Kamis (14/9/2017).
Soelaeman mengungkapkan, kegiatan Rakernas REI yang dielaborasi dengan Indonesia Future City diharapkan mampu melahirkan satu role model dalam pengembangan kota-kota pintar (smart city) di masa depan.
Selain itu, lewat rakernas dan IFC diharapkan lebih meningkatkan peran sektor swasta properti dalam mempercepat dan mensukseskan Program Sejuta Rumah (PSR) untuk rakyat, yang merupakan program strategis pemerintah.
Kemudian, ungkap Soelaeman, event ini dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan industri properti sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional yang menciptakan banyak lapangan kerja.
REI adalah organisasi perusahaan pengembang yang saat ini memiliki anggota lebih dari 3.000 perusahaan di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Soelaeman berani mengatakan bahwa sektor properti mempunyai peran strategis di negeri ini, karena multiplier effect-nya yang besar, tertuju ke semua arah, dan berkelanjutan.
Sektor ini mampu menggerakan ratusan industri hulu, menarik investasi baru, memberikan sumbangan retribusi dan pajak ke negara, serta menciptakan lapangan kerja dan ekonomi rakyat.
Ketua Panitia Penyelenggara Rakernas REI 2017, IFC dan REI Mega Expo 2017, Hari Ganie menambahkan, IFC merupakan upaya untuk mendorong mempercepat terbentuknya model kota masa depan (future city model).
(ven)